Syarat utama membuat karangan nonfiksi seperti surat resmi, bahasnya harus jelas, lugas, umum (memasyarakat), pemakaian kata-kata baku, pemakaian ungkapan tetap, dan pemakaian ejaan yang benar.
1. Bahasa yang jelas
Yang dimaksud dengan bahasa yang jela adalah bahasa yang tidak memberi peluang untuk ditafsirkan secara berbeda. Bahasa dikatakan jela jika dua orang atau lebih mempunyai penafsiran yang sama tentang suatu maksud. Hakikat penafsiran yang sama bukanlah asal mengerti saja, melainkan memahami suatu maksud secara mendalam dan tuntas.
Bila maksud seorang penulis dipahami oleh pembaca secara utuh dengan penafsiran tunggal, berarti bahasanya jelas. Bila maksud penulis tidak dimengerti oleh pembaca; atau dimengerti, namun penafsirannya ganda (taksa), berarti bahasanya tidak jelas.
Ketidak jelasan dapat disebabkan oleh banyak faktor mulai dari kesalahan ejaan sampai ketidaktapian penataan kalimat dan alinea.
2. Bahasa yang Lugas
Lugas dapat diartikan ‘sederhana, bersahaja (simple), langsung pada permasalahan (straight to the point)’. Dalam bahasa inggris ada juga ungkapan lain yang maksudnya dapat disejajarkan dengan lugas, yaitu businesslike. Seperti diketahui, dalam dunia bisnis orang menginginkan segala sesuatu serba cepat dan serba praktis. Makna itulah yang dihimpun ke dalam satu kata, yaitu lugas. Bahasa ini berarti ‘lagsung menunnjuk permasalahan dantidak bertele-tele atau berbelit-belit’. Hal tersebut, kata-katanya tidak boleh berlebihan dan secara keselutuhan isi surat tidak berpanjang-panjang. Walaupun isi surat lugas, maksud yang diinginkan oleh penulisnya tetap terungkap.
Untuk menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembiara seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis kita harus menggunakan kalimat efektif.
Kalimat Efektif tersebut adalah
a) ketatabahasaan
b) kesepadanan= keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang dipakai
c) kehematan
d) kesejajaran
e) ketegasan=penonjolan ide pokok
f) kecermatan=tidak menimbulkan tafsiran ganda/keambiguan
g) kepaduan atau koherensi=hubungan timbal balik yang jelas antara unsure-unsurnya
h) kelogisan
(untuk kalimat efektif, anda bisa googling karena di sana pun sangat banyak pengertiannya)
3. Bahasa yang Umum
Yang dimaksud dengan bahasa yang umum dalam pembahasan ini adalah bahasa resmi yang memasayarakat; bahasa baku yang dipakai di depan umum; bahasa yang dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. Ciri bahasa umum adalah pilihan katanya harus mengutamakan selera masyarakat umum, bukan selera sekelompok orang, apalagi selera pribadi.
Berikut ini disajikan contoh kata-kata dan ungkapan yang dimaksud.
Bersama ini
Dengan hormat
Dengan ini
Hal/perihal
Hormat kami/ hormat saya
Lampiran
Melalui surat ini
Nota bene(N.B.)
Salinan
Terlampir
Tertanda
Untuk perhatian (u.p.)
Untuk beliau (u.b.)
Wassalam
4. Kata yang baku
Seperti diketahui, kata-kata bahasa Indonesia berasal dari berbagai bahasa daerah dan bahasa asing. Karena itu, demi keseragaman, keseluruhan kata itu perlu dibakukan terlebih dahulu. Kata-kata pungut itu tidak lagi terikat pada bentuk asalnya sehingga ketentuan tentang tata bunyi (fonologif), tata bentuk (morfologis), dan tata makna (semantic) sepenuhnya terikat pada aturan atau kaidah bahasa Indonesia.
5. Ungkapan Tetap atau Ungkapan Idiomatik
Susunan kata-kata ungkapan tetap bersifat permanent. Unsure-unsurnya tidak boleh dipertukarkan dan tidak boleh ditambah atau dikurangi.
Berikut ini disajikan sebagian contoh ungkapan tetap itu.
Berbicara tentang
Berdasarkan pada
Bergantung pada
Berkenaan dengan
Bermusyawarah tentang
Berpasangan dengan
Bertalian dengan
Diperuntukkan bagi
Disebabkan oleh
Sehubungan oleh
Sehubungan dengan
Seirama dengan
Sejalan dengan
Sesuai dengan
Terdiri atas
Terbuat dari
Tergantung pada
6. Pemakaian Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup isinya meliputi
(1) pemakaian huruf
(2) penulisan huruf
(3) penulisan kata
(4) penulisan unsure serapan
(5) pemakaian tanda baca
Sumber: Buku "Aneka Surat Sekretaris & Bisnis Indonesia", karya Lamuddin Finoza.
Kamis, 31 Desember 2009
Cara Penyusunan Proposal
Proposal pada umumnya disebut rencana kerja suatu kegiatan. Sebelum menggarap suatu proyek, misalnya, tentulah perlu disusun untuk suatu kegiatan. Sebelum menggarap suatu proyek, misalnya tentulah perlu disusun suatu rencana yang berisi strategi pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir. Rencana kerja semacam itu yang pada umumnya disusun secara rinci dan mendetail disebut proposal. Rencana kerja penulisan suatu karangan dinamakan outline sebenarnya dapat juga disamakan dengan proposal. Dalam pembangunan sebuah gedung ada proposalnya, yaitu gambar dan maket gedung dalam skala tertentu berikut penjelasannya. Proposal itu secara keseluruhan dinamakan blue print (cetak biru) dari gedung yang akan dibangun.
1. Patokan Merencana
Setiap individu dan organisasi perlu merencanakan kegiatan. Mengapa perlu membuat rencana? Perencanaan akan menetapkan sasaran yang akan dicapai dan akan menentukan prosedur yang terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Selain itu, dalam perencanaan akan tampak sumber daya dan material besert pendukung lain yang diperlukan.
Di dalam proses merencanakan sesuatu, perlu diperhatikan beberapa patokan utama, yaitu kemampuan, kondisi, tanggung jawab, kerja sama, dan orientasi.
1) Kemampuan
Suatu rencana harus disesuaikan dengan kemampuan yang ada terutama kemampuan manusia pendukungnya, fasilitas yang tersedia dan kemampuan keuangan untuk pembiayaan kegiatan yang akan dilaksanakan. Perencanaan yang tidak memperhitungkan dengan cermat kemampuan terssebut tidak apat membuahkan tujuan secara maksimal. Perencanaan yang paling salah adalah perencanaan yang didasarkan pada angan-angan muluk yang penuh dengan ketidakpastian.
2) Kondisi
Pembuatan suatu rencana harus memperhitungkan kondisi objektif poleksosbudag (politik, ekonomi, eosial, budaya, dan agama) masyarakat dan lingkungan di mana kegiatan akan dilaksanakan. Kondisi dan situasi masyarakat dan lingkungan sangat menentukan berhasil tidaknya suatu rencana. Ingatlah masalah poleksosbudag tersebut seringkali sangat peka.
3) Tanggung jawab
Unsur tanggung jawab harus mendasari setiap perencanaan. Tanggung jawab di sini mencakup beberapa segi. Pertama, tanggung jawab tentang pembuatan suatu rencana; kedua, tanggung jawab terhadap akibat dari pelaksanaan suatu rencana; ketiga, tanggung jawab terhadap organisasi; dan keempat, tanggung jawab terhadap masyarakat umum. Jadi, yang hendak ditekankan di sini adalah setiap merencanakan sesuatu, perencananya harus berani bertanggung jawab.
4) Kerja Sama
Berkaitan dengan factor di atas, di dalam sebuah perencanaan harus tergambar adanya kerjasama yang baik antara orang-orang yang menduduko berbagai posisi dalam kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain kerjasama antar personal yang bersifat internal, sering kali juga diperlukan kerja sama yang bersifat eksternal, misalnya kerja sama dengan insyansi terkait dan dengan masyarakat umum di tempat pelaksanaan kegiatan. Semua itu harus dipolakan secara jelas dan padu dalam suatu rencana.
5) Orientasi
Suatu rencana harus diarahkan pada suatu yang direkayasa dan yang diharapkan terjadi. Dengan demikian, penyusunan rencana harus berorientasi ke masa depan atau ke masa yang akan datang (future orientation)
2. Struktur Isi Proposal
Isi sebuah proposal ada yang sederhana dan ada pula yang kompleks. Isi proposal yang tergolong sederhana akan meliputi
1) nama kegiatan( judul)
2) dasar pemikiran
3) tujuan dan manfaat
4) ruang lingkup
5) waktu dan tempat kegiatan
6) penyelenggara/panitia
7) anggaran biaya.
Proposal yang kompleks, selain berisi tujuh butir tersebut di atas, umumnya ditambah dengan butir pendahuluan, tema, bentuk, metodologi, sasaran, dan butir-butir lain yang diperlukan sebelum butir yang terakhir, penutup. Nama-nama butir itu dapat beragam sesuai dengan besar kecil dan jenis kegiatan yang direncanakan.
Arti uraian di atas agaknya dapat diketahui bahwa isi utama sebuah proposal paling sedikit mencakup tujuh butir tersebut. Ketujuh hal pokok itu wajib ada dalam setiap proposal. Namun, nama butir yang ditampilkan sebagai subjudul bisa saja kurang dari tujuh karena dalam praktiknya beberapa butir dapat saja digabung ke dalam satu subjudul. Yang penting, inti ketujuh aspek wajib itu harus tercermin dalam keseluruhan subjudul yang ada.
Adapun pemakaian butir-butir lain dapat diselaraskan dengan kebutuhan. Jika kegiatannya mempunyai tema, barulah butir tema dipakai dalam proposalnya. Butir atau subjudul metodologi baru dipakai dalam proposal penelitian yang bersifat ilmiah.
2.1 Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang akan dilaksanakan tercrmin dalam jdul proposal. Perumusan judul dimulai dari lahirnya ide atau gagasan tentang perlunya suatu kegiatan. Ide atau gagasan dapat muncul dari suatu teori, konsep pemikiran, gejala tertentu, atau dari persepsi individu. Dari ide yang munul dapat diformulasikansatu permasalahan dalam beberapa kata atau kalimat pendek untuk diambil intinya. Inti permaslahan itulah yang akan menjadi judul sebuah proposal. Dengan pekayaan lain, sebuah judul harus mencerminkan adalnya permasalahan.
2.2 Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran dalam sebuah proposal berisi pokok-pokok pemikiran dan alas an perlunya melaksanakan kegiatan tertentu. Dasar pemikiran ini dapat disamakan dengan alas an pemilihan judul dalam penulisan skripsi. Subjudul sering dipakai untuk menandai bagian ini dalam proposal di samping dasar pemikiran, adalah latar belakang permasalahan.
Di dalam latar belakang permaalahan terkandung informasi, pengamaran, gejala-gejala, dan pendapat yang mengargumentasikan pentingnya kegiatan yang akan dilaksanakan. Setelah membaca bagian ini diharapkan para penilai proposal memahami konsep dasar pemikiran pentusun atau pembuat proposal.
2.3 Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan. Hal itu ligos dan alami. Masalahnya sekarang, tujuan itu harus dijabarkan supaya tampak kemanfaatannya. Pentusun proposal perlu merumuskan tujuan sedemikian rupa agar tarher yang akan dicapai serta nilai tambah yang akan diperoleh dapat dirasakan oleh pembaca proposal.
Sangat perlu disadari oleh setiap penyusun proposal bahwa perumusan tujuan merupakan butir yang strategis dalam setiap proposal, lebih-ebih dalam proposal yang memerlukan dukungan para sponsor atau penyandang dana. Karena itu, para pentusun proposal hendaknya terampil menonjolkan suatu kegiatan beserta mangaat yang akan diperoleh, baik mangaat komersial maupun manfaat nonkomersial.
Pada umumnya, tujuan di dalam sebuah proposal dapat dibagi atas tujuan jangka pendek dan tujuan jangka pandang; sedangkan mangaat dalam sebuah proposal dibagi atas manfaat bagi individu tertentu, manfaat bagi organisasi, dan manfaat bagi masyarakat umum (manfaat social).
2.4 Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup atau cakupan kegiatan yang akan dilakukan harus jelas batas-batasnya. Artinya, penyusun proposal perlu menetapkan seara tegas dan pasti ruang lingkup wilayah, kelompok peserta, pokok bahasan (materi), dan aspeklain yang memerlukan patokan-patokan pembatas. Hal ini akan sangat membantu para pembaca proposal untuk mengetahui keleluasaan dan kedalaman materi yang menjadi objek dan subjek perencanaan.
2.5 Waktu dan Tempat Kegiatan
Rasanya tidak sulit sama sekali menuliskan kapan dan di mana suatu kegiatan yang akan dilaksanakan. Tetapi masalahnya, tidaklah sesederhana itu. Penentuan waktu yang tidak te[at dan pemilihan lokasi yang ridak cocok mengakibatkan suatu aktivitas kurang berhasil, atau bahkan gagal.
Jadi, menentukan waktu dan tempat yang tepat sangatlah penting dalam penulisan proposal. Jika waktu dan tempat, atau salah satu dari keduanya tidak dietujui oleh penilai proposal, tentulah proposal akan ditolak.
2.6 Penyelenggara Kegiatan
Penyelenggara suatu kegiatan boleh saru orang dan boleh lebih, bergantung kepada besar kecilnya kegiatan. Jika pelaksanaannya hanya satu orang, berarti proposalnya mewakili probadi. Jika pelaksanaannya merupakan saru tim, berarti proposalnya mewakili organisasi/ kelompok.
Seseorang yang mengajukan proposal pribadi hendaklah mencantumkan identitas diri dalam proposalnya. Lebih baik kalau ia melampirkan riwayat hidup atau curriculum vitae. Pengajuan proposal oleh saru tim, cukup mencantumkan identitas ketua tim untuk mewakili kelompoknya.
Para penyusun proposal dari saru tim kiranya perlu menyeleksi kualifikasi dan bobot orang-orang/yang duduk sebagai panitia pelaksanaan dalam kegiatan yang direncanakannya. Hal ini perlu selain untuk menjamin kelancaran jalannya kegiatannya kelak, mencantumkan nama orang terkenal dan orang yang berpengaruh sering dapat menjadi semaam “personal guarantee” bagi suatu proposal.
2.7 Anggaran Biaya Kegiatan
perlunya mencantumkan anggaran biaya kegiatan dalam sebuah proposal tentu tiddak perlu dipertanyakan lagi. Anggaran biata yang terlalu kecil pasti akan memersulit pencapaian tujuan. Sebaliknya, anggaran biaya yang terlalu besar sering pula menjadi penghambar untuk diterimanya suatu proposal oleh penyandang dana. Umumnya para penyanang dana akan mempertimbangkan rasio besarnya biaya yang dikeluarkan dan besarnya manfaat pelaksanaan kegiatan yang diusulkan.
Oleh karena itu, para pengaju proposal harus menyusun anggaran biaya yang logis dan realistis, serta perlu memperhatikan keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan/penghasilan. Untuk proposal yang berujuan komersial, penyusun proposal perlu membuat estimasi besarya keuntungan yang akan diperoleh. Jika estimasi itu masuk akal. Para penyanang dana atau para pengambiul keputusan kemungkinan besar akan menyetujui proposal yang diajukan.
Anggaran biaya dalam proposal hendaknya terinci. Rincian biaya tersebut dapat diklasifikasikan atas tiga kelompok, yaitu
1) rincian biaya persiapan
2) rincian biaya pelaksanaan
3) rincian biaya pelaporan.
Sumber: Buku "Aneka Surat Statuta, Laporan, & Proposal", karya Lamuddin Finoza, my beloved University Instructor
1. Patokan Merencana
Setiap individu dan organisasi perlu merencanakan kegiatan. Mengapa perlu membuat rencana? Perencanaan akan menetapkan sasaran yang akan dicapai dan akan menentukan prosedur yang terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Selain itu, dalam perencanaan akan tampak sumber daya dan material besert pendukung lain yang diperlukan.
Di dalam proses merencanakan sesuatu, perlu diperhatikan beberapa patokan utama, yaitu kemampuan, kondisi, tanggung jawab, kerja sama, dan orientasi.
1) Kemampuan
Suatu rencana harus disesuaikan dengan kemampuan yang ada terutama kemampuan manusia pendukungnya, fasilitas yang tersedia dan kemampuan keuangan untuk pembiayaan kegiatan yang akan dilaksanakan. Perencanaan yang tidak memperhitungkan dengan cermat kemampuan terssebut tidak apat membuahkan tujuan secara maksimal. Perencanaan yang paling salah adalah perencanaan yang didasarkan pada angan-angan muluk yang penuh dengan ketidakpastian.
2) Kondisi
Pembuatan suatu rencana harus memperhitungkan kondisi objektif poleksosbudag (politik, ekonomi, eosial, budaya, dan agama) masyarakat dan lingkungan di mana kegiatan akan dilaksanakan. Kondisi dan situasi masyarakat dan lingkungan sangat menentukan berhasil tidaknya suatu rencana. Ingatlah masalah poleksosbudag tersebut seringkali sangat peka.
3) Tanggung jawab
Unsur tanggung jawab harus mendasari setiap perencanaan. Tanggung jawab di sini mencakup beberapa segi. Pertama, tanggung jawab tentang pembuatan suatu rencana; kedua, tanggung jawab terhadap akibat dari pelaksanaan suatu rencana; ketiga, tanggung jawab terhadap organisasi; dan keempat, tanggung jawab terhadap masyarakat umum. Jadi, yang hendak ditekankan di sini adalah setiap merencanakan sesuatu, perencananya harus berani bertanggung jawab.
4) Kerja Sama
Berkaitan dengan factor di atas, di dalam sebuah perencanaan harus tergambar adanya kerjasama yang baik antara orang-orang yang menduduko berbagai posisi dalam kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain kerjasama antar personal yang bersifat internal, sering kali juga diperlukan kerja sama yang bersifat eksternal, misalnya kerja sama dengan insyansi terkait dan dengan masyarakat umum di tempat pelaksanaan kegiatan. Semua itu harus dipolakan secara jelas dan padu dalam suatu rencana.
5) Orientasi
Suatu rencana harus diarahkan pada suatu yang direkayasa dan yang diharapkan terjadi. Dengan demikian, penyusunan rencana harus berorientasi ke masa depan atau ke masa yang akan datang (future orientation)
2. Struktur Isi Proposal
Isi sebuah proposal ada yang sederhana dan ada pula yang kompleks. Isi proposal yang tergolong sederhana akan meliputi
1) nama kegiatan( judul)
2) dasar pemikiran
3) tujuan dan manfaat
4) ruang lingkup
5) waktu dan tempat kegiatan
6) penyelenggara/panitia
7) anggaran biaya.
Proposal yang kompleks, selain berisi tujuh butir tersebut di atas, umumnya ditambah dengan butir pendahuluan, tema, bentuk, metodologi, sasaran, dan butir-butir lain yang diperlukan sebelum butir yang terakhir, penutup. Nama-nama butir itu dapat beragam sesuai dengan besar kecil dan jenis kegiatan yang direncanakan.
Arti uraian di atas agaknya dapat diketahui bahwa isi utama sebuah proposal paling sedikit mencakup tujuh butir tersebut. Ketujuh hal pokok itu wajib ada dalam setiap proposal. Namun, nama butir yang ditampilkan sebagai subjudul bisa saja kurang dari tujuh karena dalam praktiknya beberapa butir dapat saja digabung ke dalam satu subjudul. Yang penting, inti ketujuh aspek wajib itu harus tercermin dalam keseluruhan subjudul yang ada.
Adapun pemakaian butir-butir lain dapat diselaraskan dengan kebutuhan. Jika kegiatannya mempunyai tema, barulah butir tema dipakai dalam proposalnya. Butir atau subjudul metodologi baru dipakai dalam proposal penelitian yang bersifat ilmiah.
2.1 Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang akan dilaksanakan tercrmin dalam jdul proposal. Perumusan judul dimulai dari lahirnya ide atau gagasan tentang perlunya suatu kegiatan. Ide atau gagasan dapat muncul dari suatu teori, konsep pemikiran, gejala tertentu, atau dari persepsi individu. Dari ide yang munul dapat diformulasikansatu permasalahan dalam beberapa kata atau kalimat pendek untuk diambil intinya. Inti permaslahan itulah yang akan menjadi judul sebuah proposal. Dengan pekayaan lain, sebuah judul harus mencerminkan adalnya permasalahan.
2.2 Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran dalam sebuah proposal berisi pokok-pokok pemikiran dan alas an perlunya melaksanakan kegiatan tertentu. Dasar pemikiran ini dapat disamakan dengan alas an pemilihan judul dalam penulisan skripsi. Subjudul sering dipakai untuk menandai bagian ini dalam proposal di samping dasar pemikiran, adalah latar belakang permasalahan.
Di dalam latar belakang permaalahan terkandung informasi, pengamaran, gejala-gejala, dan pendapat yang mengargumentasikan pentingnya kegiatan yang akan dilaksanakan. Setelah membaca bagian ini diharapkan para penilai proposal memahami konsep dasar pemikiran pentusun atau pembuat proposal.
2.3 Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan. Hal itu ligos dan alami. Masalahnya sekarang, tujuan itu harus dijabarkan supaya tampak kemanfaatannya. Pentusun proposal perlu merumuskan tujuan sedemikian rupa agar tarher yang akan dicapai serta nilai tambah yang akan diperoleh dapat dirasakan oleh pembaca proposal.
Sangat perlu disadari oleh setiap penyusun proposal bahwa perumusan tujuan merupakan butir yang strategis dalam setiap proposal, lebih-ebih dalam proposal yang memerlukan dukungan para sponsor atau penyandang dana. Karena itu, para pentusun proposal hendaknya terampil menonjolkan suatu kegiatan beserta mangaat yang akan diperoleh, baik mangaat komersial maupun manfaat nonkomersial.
Pada umumnya, tujuan di dalam sebuah proposal dapat dibagi atas tujuan jangka pendek dan tujuan jangka pandang; sedangkan mangaat dalam sebuah proposal dibagi atas manfaat bagi individu tertentu, manfaat bagi organisasi, dan manfaat bagi masyarakat umum (manfaat social).
2.4 Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup atau cakupan kegiatan yang akan dilakukan harus jelas batas-batasnya. Artinya, penyusun proposal perlu menetapkan seara tegas dan pasti ruang lingkup wilayah, kelompok peserta, pokok bahasan (materi), dan aspeklain yang memerlukan patokan-patokan pembatas. Hal ini akan sangat membantu para pembaca proposal untuk mengetahui keleluasaan dan kedalaman materi yang menjadi objek dan subjek perencanaan.
2.5 Waktu dan Tempat Kegiatan
Rasanya tidak sulit sama sekali menuliskan kapan dan di mana suatu kegiatan yang akan dilaksanakan. Tetapi masalahnya, tidaklah sesederhana itu. Penentuan waktu yang tidak te[at dan pemilihan lokasi yang ridak cocok mengakibatkan suatu aktivitas kurang berhasil, atau bahkan gagal.
Jadi, menentukan waktu dan tempat yang tepat sangatlah penting dalam penulisan proposal. Jika waktu dan tempat, atau salah satu dari keduanya tidak dietujui oleh penilai proposal, tentulah proposal akan ditolak.
2.6 Penyelenggara Kegiatan
Penyelenggara suatu kegiatan boleh saru orang dan boleh lebih, bergantung kepada besar kecilnya kegiatan. Jika pelaksanaannya hanya satu orang, berarti proposalnya mewakili probadi. Jika pelaksanaannya merupakan saru tim, berarti proposalnya mewakili organisasi/ kelompok.
Seseorang yang mengajukan proposal pribadi hendaklah mencantumkan identitas diri dalam proposalnya. Lebih baik kalau ia melampirkan riwayat hidup atau curriculum vitae. Pengajuan proposal oleh saru tim, cukup mencantumkan identitas ketua tim untuk mewakili kelompoknya.
Para penyusun proposal dari saru tim kiranya perlu menyeleksi kualifikasi dan bobot orang-orang/yang duduk sebagai panitia pelaksanaan dalam kegiatan yang direncanakannya. Hal ini perlu selain untuk menjamin kelancaran jalannya kegiatannya kelak, mencantumkan nama orang terkenal dan orang yang berpengaruh sering dapat menjadi semaam “personal guarantee” bagi suatu proposal.
2.7 Anggaran Biaya Kegiatan
perlunya mencantumkan anggaran biaya kegiatan dalam sebuah proposal tentu tiddak perlu dipertanyakan lagi. Anggaran biata yang terlalu kecil pasti akan memersulit pencapaian tujuan. Sebaliknya, anggaran biaya yang terlalu besar sering pula menjadi penghambar untuk diterimanya suatu proposal oleh penyandang dana. Umumnya para penyanang dana akan mempertimbangkan rasio besarnya biaya yang dikeluarkan dan besarnya manfaat pelaksanaan kegiatan yang diusulkan.
Oleh karena itu, para pengaju proposal harus menyusun anggaran biaya yang logis dan realistis, serta perlu memperhatikan keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan/penghasilan. Untuk proposal yang berujuan komersial, penyusun proposal perlu membuat estimasi besarya keuntungan yang akan diperoleh. Jika estimasi itu masuk akal. Para penyanang dana atau para pengambiul keputusan kemungkinan besar akan menyetujui proposal yang diajukan.
Anggaran biaya dalam proposal hendaknya terinci. Rincian biaya tersebut dapat diklasifikasikan atas tiga kelompok, yaitu
1) rincian biaya persiapan
2) rincian biaya pelaksanaan
3) rincian biaya pelaporan.
Sumber: Buku "Aneka Surat Statuta, Laporan, & Proposal", karya Lamuddin Finoza, my beloved University Instructor
Label:
Penyusunan Karangan
Rabu, 09 Desember 2009
Sistem RT di Indonesia Butuh Perhatian
By Nanang Fitrianto
Indonesia Dijajah selama tiga setengah abad. Itulah alasan yang sering dikemukakan. Padahal, selama 64 tahun, bangsa ini telah merdeka. Oleh sebab itu, Indonesia seharusnya sudah berubah total, bukan hanya mengeluh selalu. Lagi pula, untuk mengubah kebiasaan, yang penulis tahu, hanya membutuhkan satu bulan saja. Caranya, setiap malam sebelum tidur, orang tersebut harus memikirkan rencana yang akan mereka lakukan esok hari dan harus melakukannya. Ada juga yang berkata bahwa Indonesia akan lama pulih karena Belanda sangat lama menjajah.
Pengeluhan itu berdampak belum terorganisirnya mekanisme pemerintahan yang baik dan transparan. Memangnya kita mau membeli kucing dalam karung yang tidak transparan kurungannya? Contoh yang belum terorganisir adalah pengaturan atau hukum RT atau RW yang tidak ada atau belum jelas. Padahal, lembaga pemerintahan yang terkecil itu akan sangat efektif untuk mengendalikan masyarakat untuk tujuan umum bangsa Indonesia. Bangunan pun akan kuat sewaktu unsur-unsur pendirinya terdiri dari bahan-bahan yang berkualitas tinggi. Itu pun seperti batu karang yang terdiri dari bagian yang keras atau rapat dan yang berlubang. Menurut penulis, seharusnya pemerintah harus mengkaji ulang dan memperhatikan pengembangan RT. Insya Allah, Indonesia akan lebih baik dengan meratanya peradilan hingga ke RT.
RT yang saya lihat hanya sebagai kepemimpinan laizez faire atau kepemimpinan yang tidak memperhatikan dan membiarkan anggota-anggotanya berjalan sendiri tanpa ada pengawasan kepada bawahannya. Pengawasan itu perlu karena sifat manusia yang mempunyai hati, perasaan, akal, dan nafsu dapat bertindak sesuka hati. Oleh karena itu, orang-orang itu membutuhkan perintah dan untuk keteraturan, itu membutuhkan pengawasan. Dunia yang tak teratur akan kacau balau jadinya. RT itu harus memimpin penuh dan pemerintah seharusnya membimbingnya. Itu terjadi karena fenomena yang terjadi sekarang adalah pemilihan kepada orang-orang idola saja, bukan orang0orang yang benar-benar berkualitas. Oleh karena itu, pemerintah seharusnya memilih dengan sangat tepat orang-orang tersebut. Bagi penulis, sungguh memalukan karena kenapa Indonesia tidak memakai sistem pemerintahan lain yang sudah berpengalaman dan tidak membuat ideologi baru lagi, Pancasila, yang butuh pengalaman.
Penulis menyimpulkan bahwa sistem RT harus dikaji ulang dan secara mendalam agar, Insya Allah, Indonesia menjadi lebih baik lagi. Semoga bangsa Indonesia diberi berkah oleh Allah SWT, amin.
Semoga bermanfaat, amin. Wassalamu'alaikum wr. wb.
Ditulis oleh Nanang Fitrianto.
Indonesia Dijajah selama tiga setengah abad. Itulah alasan yang sering dikemukakan. Padahal, selama 64 tahun, bangsa ini telah merdeka. Oleh sebab itu, Indonesia seharusnya sudah berubah total, bukan hanya mengeluh selalu. Lagi pula, untuk mengubah kebiasaan, yang penulis tahu, hanya membutuhkan satu bulan saja. Caranya, setiap malam sebelum tidur, orang tersebut harus memikirkan rencana yang akan mereka lakukan esok hari dan harus melakukannya. Ada juga yang berkata bahwa Indonesia akan lama pulih karena Belanda sangat lama menjajah.
Pengeluhan itu berdampak belum terorganisirnya mekanisme pemerintahan yang baik dan transparan. Memangnya kita mau membeli kucing dalam karung yang tidak transparan kurungannya? Contoh yang belum terorganisir adalah pengaturan atau hukum RT atau RW yang tidak ada atau belum jelas. Padahal, lembaga pemerintahan yang terkecil itu akan sangat efektif untuk mengendalikan masyarakat untuk tujuan umum bangsa Indonesia. Bangunan pun akan kuat sewaktu unsur-unsur pendirinya terdiri dari bahan-bahan yang berkualitas tinggi. Itu pun seperti batu karang yang terdiri dari bagian yang keras atau rapat dan yang berlubang. Menurut penulis, seharusnya pemerintah harus mengkaji ulang dan memperhatikan pengembangan RT. Insya Allah, Indonesia akan lebih baik dengan meratanya peradilan hingga ke RT.
RT yang saya lihat hanya sebagai kepemimpinan laizez faire atau kepemimpinan yang tidak memperhatikan dan membiarkan anggota-anggotanya berjalan sendiri tanpa ada pengawasan kepada bawahannya. Pengawasan itu perlu karena sifat manusia yang mempunyai hati, perasaan, akal, dan nafsu dapat bertindak sesuka hati. Oleh karena itu, orang-orang itu membutuhkan perintah dan untuk keteraturan, itu membutuhkan pengawasan. Dunia yang tak teratur akan kacau balau jadinya. RT itu harus memimpin penuh dan pemerintah seharusnya membimbingnya. Itu terjadi karena fenomena yang terjadi sekarang adalah pemilihan kepada orang-orang idola saja, bukan orang0orang yang benar-benar berkualitas. Oleh karena itu, pemerintah seharusnya memilih dengan sangat tepat orang-orang tersebut. Bagi penulis, sungguh memalukan karena kenapa Indonesia tidak memakai sistem pemerintahan lain yang sudah berpengalaman dan tidak membuat ideologi baru lagi, Pancasila, yang butuh pengalaman.
Penulis menyimpulkan bahwa sistem RT harus dikaji ulang dan secara mendalam agar, Insya Allah, Indonesia menjadi lebih baik lagi. Semoga bangsa Indonesia diberi berkah oleh Allah SWT, amin.
Semoga bermanfaat, amin. Wassalamu'alaikum wr. wb.
Ditulis oleh Nanang Fitrianto.
Label:
Kritik
Keunggulan Video 3gp Yang Pudar
Barang murah seharusnya menjadi milik masyarakat. Akan tetapi, video 3gp tidak demikian. Video 3gp yang berkapasitas kecil seharusnya menjadi media pemberitahuan sesuatu yang menarik bagi masyarakat, apalagi penggunaannya sangat mudah. Itu banyak terdapat di HP berkamera. Oleh karena itu, penggunaannya sangat mudah dan dapat di mana saja.
Media itu banyak sekali digunakan dengan tujuan yang tidak baik, seperti penyebaran video porno via HP dan perekaman video. Penulis juga sering melihat banyak orang yang mempunyai video 3gp porno. Oleh karena itu, itu berbahaya mengingat sangat banyak yang memiliki HP. Apakah kita bisa menghentikan itu semua? Itu khususnya menyerang kaum muda.
Pada zaman sekarang, banyak sekali anak muda yang sangat mudah meng-akses video itu dari teman atau mendownload dari internet via HP maupun komputer atau laptop. Anak muda itu belum ada bekal agama atau ilmu pengetahuan lain untuk mencegah hal tersebut. Orang yang banyak mengetahui hal tersebut akan dinaikkan derajatnya oleh Allah SWT. Insya Allah, dia tentu akan memahami sepenuhnya bahwa hal yang dilarang itu tidak baik walaupun dia tergoda, dia sudah memahami itu ke dalam tindakan dan perkataan.
Anak muda itu memang besar sekali kemauannya, namun bagi anak muda yang beragama dan berpengetahuan itu tidak. Anak muda itu akan memahami mana yang baik dan buruk. Anak muda itu akan terus belajar sehingga, salah satunya, dapat mencegah perbuatan yang buruk, yaitu mengoleksi video 3gp porno, bahkan menyebarkan itu.
Anak muda itu seharusnya peduli sekali terhadap lingkungannya karena video 3gp itu dapat bermanfaat untuk merekam kejadian-kejadian yang menarik di sekitar kita dan dapat kita ambil hikmahnya setelah menonton video itu. Itu yang seharusnya menyebar, bukan video 3gp porno yang menyebar. Pemerintah seharusnya dengan para IT unggulannya, mereka dapat mencegah jalur penyebaran video itu. Itu dapat mudah sekali pemerintah lakukan. Pemerintah pasti ingin anak mudanya maju tanpa menonton video 3gp, bukan?
Untuk mengatasi hal ini, penulis menkhususkan pada unsur-unsur terkecil seperti keluarga. Keluarga itu harus dibimbing oleh pemerintah melalui RT dan RW karena mereka yang paling dekat dengan keluarga. Media yang terdekat juga adalah TV. TV juga harus menjadi sorotan utama pemerintah. Pemerintah seharusnya jangan mengandalkan sistem kapitalis saja karena itu sangat merugikan, nilai dilihat dari banyaknya harta. Keuntungan yang didapat dari stasiun TV dengan membebaskan budaya barat berkembang seharusnya dihentikan. Pemerintah seharusnya mengutamakan manfaat. Pemerintah, percayalah bahwa manfaat itu yang terbaik!
Kesimpulan tulisan ini, video 3gp dapat sangat berguna sewaktu digunakan dengan sangat baik dan berguna. Unsur-unsur pendukungnya pun seperti media TV dan peran RT harus diperhatikan. Inti dari semua ini adalah belajar. Belajar itu sangat bermanfaat. Kita tidak akan rugi dengan belajar. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan hal tersebut. Semoga video 3gp dapat dimanfaatkan dengan baik, amin.
Semoga bermangfaat, amin. Wassalamu'alaikum wr. wb.
Ditulis oleh Nanang Fitrianto.
Media itu banyak sekali digunakan dengan tujuan yang tidak baik, seperti penyebaran video porno via HP dan perekaman video. Penulis juga sering melihat banyak orang yang mempunyai video 3gp porno. Oleh karena itu, itu berbahaya mengingat sangat banyak yang memiliki HP. Apakah kita bisa menghentikan itu semua? Itu khususnya menyerang kaum muda.
Pada zaman sekarang, banyak sekali anak muda yang sangat mudah meng-akses video itu dari teman atau mendownload dari internet via HP maupun komputer atau laptop. Anak muda itu belum ada bekal agama atau ilmu pengetahuan lain untuk mencegah hal tersebut. Orang yang banyak mengetahui hal tersebut akan dinaikkan derajatnya oleh Allah SWT. Insya Allah, dia tentu akan memahami sepenuhnya bahwa hal yang dilarang itu tidak baik walaupun dia tergoda, dia sudah memahami itu ke dalam tindakan dan perkataan.
Anak muda itu memang besar sekali kemauannya, namun bagi anak muda yang beragama dan berpengetahuan itu tidak. Anak muda itu akan memahami mana yang baik dan buruk. Anak muda itu akan terus belajar sehingga, salah satunya, dapat mencegah perbuatan yang buruk, yaitu mengoleksi video 3gp porno, bahkan menyebarkan itu.
Anak muda itu seharusnya peduli sekali terhadap lingkungannya karena video 3gp itu dapat bermanfaat untuk merekam kejadian-kejadian yang menarik di sekitar kita dan dapat kita ambil hikmahnya setelah menonton video itu. Itu yang seharusnya menyebar, bukan video 3gp porno yang menyebar. Pemerintah seharusnya dengan para IT unggulannya, mereka dapat mencegah jalur penyebaran video itu. Itu dapat mudah sekali pemerintah lakukan. Pemerintah pasti ingin anak mudanya maju tanpa menonton video 3gp, bukan?
Untuk mengatasi hal ini, penulis menkhususkan pada unsur-unsur terkecil seperti keluarga. Keluarga itu harus dibimbing oleh pemerintah melalui RT dan RW karena mereka yang paling dekat dengan keluarga. Media yang terdekat juga adalah TV. TV juga harus menjadi sorotan utama pemerintah. Pemerintah seharusnya jangan mengandalkan sistem kapitalis saja karena itu sangat merugikan, nilai dilihat dari banyaknya harta. Keuntungan yang didapat dari stasiun TV dengan membebaskan budaya barat berkembang seharusnya dihentikan. Pemerintah seharusnya mengutamakan manfaat. Pemerintah, percayalah bahwa manfaat itu yang terbaik!
Kesimpulan tulisan ini, video 3gp dapat sangat berguna sewaktu digunakan dengan sangat baik dan berguna. Unsur-unsur pendukungnya pun seperti media TV dan peran RT harus diperhatikan. Inti dari semua ini adalah belajar. Belajar itu sangat bermanfaat. Kita tidak akan rugi dengan belajar. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan hal tersebut. Semoga video 3gp dapat dimanfaatkan dengan baik, amin.
Semoga bermangfaat, amin. Wassalamu'alaikum wr. wb.
Ditulis oleh Nanang Fitrianto.
Label:
Kritik
Sistem Demokrasi Keluarga
Oleh Nanang Fitrianto
Dalam menjawab pertanyaan, sistem apa yang baik untuk menjalankan keluarga harmonis, sistem demokrasi patut dicoba. Sistem ini pernah kita dengar dari ucapan SBY tentang bagaimana membina keluarganya. Ia menjalankan sistem demokrasi. Kita sering dengar bahwa SBY adalah pemimpin yang demokratis. Ia pun ketua partai yang bersifat demokratis.
Saya pernah dipimpin oleh orang yang otoriter atau yang tidak demokratis. Keadaan saya yang diotorisasi menjadikan suasana saat itu penuh ketegangan. Orang itu belum banyak pengetahuan sehingga ia tidak tahu kapan harus menggunakan sistem otoriter. Sistem itu yang saya tahu digunakan saat waktunya sudah mendesak, baru digunakan sistem itu (dalam istilah manajemen). Menurut saya, yang lebih baik adalah orang tersebut otoriter dan berpengetahuan karena dia mungkin akan mengajak kita untuk tidak terjebak dalam kesalahan berfikir kita. Namun, yang akan kita bahas di sini adalah prinsip demokratis yang diterapkan di rumah.
Demokrasi mungkin terdengar baru di telinga kita, padahal demokrasi itu telah lama dibuat. Kita yang baru mendengar hal ini mungkin karena kita kekurangan ilmu dan belum pernah mau memahami tentang demokrasi. Demokrasi itu sangat bermanfaat dan patut dicoba.
Kita akan membahas hakikat demokrasi. Kita membahas hakikat karena hakikat itu adalah awal. Agar kita tidak melenceng dari tujuan awal kita, kita harus kembali ke hakikat, seperti sekolah itu hakikatnya untuk beribadah kepada Allah, bukan untuk main-main tanpa makna. Di sini saya akan mengubah kata rakyat menjadi keluarga. Hakikat tersebut adalah pemerintahan dari keluarga, pemerintahan oleh keluarga, dan pemerintahan untuk keluarga. Pemerintah yang saya maksud adalah proses perintah dalam semantik atau ilmu makna. Kita akan membahas satu-satu hakikat tersebut.
Pemerintahan dari keluarga bermaksud bahwa perintah-perintah atau kewajiban atau hak-hak itu harus mendapat persetujuan dari keluarga. Persetujuan ini dibutuhkan untuk mendapatkan dukungan dari keluarga. Hal tersebut sangat bermanfaat untuk menjalankan gaya "memimpin dan dipimpin". Gaya mempimpin maksudnya adalah ayah dari keluarga tersebut dan yang dipimpin adalah istri dan anak-anaknya. Seorang ayah akan memimpin mereka dengan cara yang mereka sudah setujui. Jadi, yang terjadi di sini adalah tidak ada yang merasa kalah. Semuanya merasa menang, walaupun dalam bernegosiasi dalam persetujuan itu ada hal yang hilang dari masing-masing pihak.
Pemerintahan oleh keluarga bermaksud bahwa perintah-perintah yang keluar masuk telinga kita atas nama keluarga dan bukan atas dorongan sendiri, namun atas dorongan kolektivitas atau sekelompok orang yang dianggap satu. Selain itu, hal tersebut bermaksud pemerintahan yang berada dalam pengawasan rakyatnya. Karena itu, pemerintahan itu harus tunduk dalam pengawasan keluarga. Dengan pengawasan tersebut, diharapkan akan hilangnya keinginan untuk otoriter.
Pemerintahan untuk keluarga bermaksud bahwa kekuasaan yang diberikan oleh keluarga melalui persetujuan itu dijadikan untuk kepentingan keluarga. Oleh karena itu, pemerintahan itu harus mendengarkan dan mengakomodasi aspirasi keluarga dalam merumuskan, menjalankan kebijakan dan program-programnya, bukan sebaliknya yang hanya menjalankan aspirasi diri sendiri. Oleh karena itu, pemerintah harus membuka saluran dan menjamin adanya kebebasan seluas-luasnya kepada keluarga dalam menyampaikan aspirasinya, baik melalui media mana pun.
Ketiga hakikat demokrasi itu dapat dijalankan dengan komunikasi yang baik, seperti komunikasi dengan gaya yang baik karena komunikasi itu ditentukan dengan bagaimana cara ia berkomunikasi, bukan dari seringnya dia berkomunikasi (saya belajar ini dari pelajaran Pengantar Ilmu Komunikasi). Untuk hal yang satu ini, saya akan bahas pada artikel "Menjalin Komunikasi Yang Baik".
Kesimpulan saya, ketiga hakikat tersebut harus dilaksanakan, insya Allah, agar menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah. Komunikasi pun sangat menunjang hal tersebut. Komunikasi tidak hanya bicara, tapi bahasa nonverbal kita pun berbicara, sedangkan bahasa nonverbal itu lebih besar pengaruhnya daripada bahasa verbal. Bahasa nonverbal itu yang tidak berupa kata-kata, seperti senyum. Oleh karena itu, sistem demokrasi patut dicoba di dalam keluarga. SBY saja sudah mencobanya, bahkan ia berani mengatakan bahwa ia menggunakan prinsip demokrasi dalam keluarganya. Kita ingin mempunyai keluarga seperti keluarga SBY, bukan?
Semoga bermangfaat, amin. Wassalamu'alaikum wr. wb.
Ditulis oleh Nanang Fitrianto.
Dalam menjawab pertanyaan, sistem apa yang baik untuk menjalankan keluarga harmonis, sistem demokrasi patut dicoba. Sistem ini pernah kita dengar dari ucapan SBY tentang bagaimana membina keluarganya. Ia menjalankan sistem demokrasi. Kita sering dengar bahwa SBY adalah pemimpin yang demokratis. Ia pun ketua partai yang bersifat demokratis.
Saya pernah dipimpin oleh orang yang otoriter atau yang tidak demokratis. Keadaan saya yang diotorisasi menjadikan suasana saat itu penuh ketegangan. Orang itu belum banyak pengetahuan sehingga ia tidak tahu kapan harus menggunakan sistem otoriter. Sistem itu yang saya tahu digunakan saat waktunya sudah mendesak, baru digunakan sistem itu (dalam istilah manajemen). Menurut saya, yang lebih baik adalah orang tersebut otoriter dan berpengetahuan karena dia mungkin akan mengajak kita untuk tidak terjebak dalam kesalahan berfikir kita. Namun, yang akan kita bahas di sini adalah prinsip demokratis yang diterapkan di rumah.
Demokrasi mungkin terdengar baru di telinga kita, padahal demokrasi itu telah lama dibuat. Kita yang baru mendengar hal ini mungkin karena kita kekurangan ilmu dan belum pernah mau memahami tentang demokrasi. Demokrasi itu sangat bermanfaat dan patut dicoba.
Kita akan membahas hakikat demokrasi. Kita membahas hakikat karena hakikat itu adalah awal. Agar kita tidak melenceng dari tujuan awal kita, kita harus kembali ke hakikat, seperti sekolah itu hakikatnya untuk beribadah kepada Allah, bukan untuk main-main tanpa makna. Di sini saya akan mengubah kata rakyat menjadi keluarga. Hakikat tersebut adalah pemerintahan dari keluarga, pemerintahan oleh keluarga, dan pemerintahan untuk keluarga. Pemerintah yang saya maksud adalah proses perintah dalam semantik atau ilmu makna. Kita akan membahas satu-satu hakikat tersebut.
Pemerintahan dari keluarga bermaksud bahwa perintah-perintah atau kewajiban atau hak-hak itu harus mendapat persetujuan dari keluarga. Persetujuan ini dibutuhkan untuk mendapatkan dukungan dari keluarga. Hal tersebut sangat bermanfaat untuk menjalankan gaya "memimpin dan dipimpin". Gaya mempimpin maksudnya adalah ayah dari keluarga tersebut dan yang dipimpin adalah istri dan anak-anaknya. Seorang ayah akan memimpin mereka dengan cara yang mereka sudah setujui. Jadi, yang terjadi di sini adalah tidak ada yang merasa kalah. Semuanya merasa menang, walaupun dalam bernegosiasi dalam persetujuan itu ada hal yang hilang dari masing-masing pihak.
Pemerintahan oleh keluarga bermaksud bahwa perintah-perintah yang keluar masuk telinga kita atas nama keluarga dan bukan atas dorongan sendiri, namun atas dorongan kolektivitas atau sekelompok orang yang dianggap satu. Selain itu, hal tersebut bermaksud pemerintahan yang berada dalam pengawasan rakyatnya. Karena itu, pemerintahan itu harus tunduk dalam pengawasan keluarga. Dengan pengawasan tersebut, diharapkan akan hilangnya keinginan untuk otoriter.
Pemerintahan untuk keluarga bermaksud bahwa kekuasaan yang diberikan oleh keluarga melalui persetujuan itu dijadikan untuk kepentingan keluarga. Oleh karena itu, pemerintahan itu harus mendengarkan dan mengakomodasi aspirasi keluarga dalam merumuskan, menjalankan kebijakan dan program-programnya, bukan sebaliknya yang hanya menjalankan aspirasi diri sendiri. Oleh karena itu, pemerintah harus membuka saluran dan menjamin adanya kebebasan seluas-luasnya kepada keluarga dalam menyampaikan aspirasinya, baik melalui media mana pun.
Ketiga hakikat demokrasi itu dapat dijalankan dengan komunikasi yang baik, seperti komunikasi dengan gaya yang baik karena komunikasi itu ditentukan dengan bagaimana cara ia berkomunikasi, bukan dari seringnya dia berkomunikasi (saya belajar ini dari pelajaran Pengantar Ilmu Komunikasi). Untuk hal yang satu ini, saya akan bahas pada artikel "Menjalin Komunikasi Yang Baik".
Kesimpulan saya, ketiga hakikat tersebut harus dilaksanakan, insya Allah, agar menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah. Komunikasi pun sangat menunjang hal tersebut. Komunikasi tidak hanya bicara, tapi bahasa nonverbal kita pun berbicara, sedangkan bahasa nonverbal itu lebih besar pengaruhnya daripada bahasa verbal. Bahasa nonverbal itu yang tidak berupa kata-kata, seperti senyum. Oleh karena itu, sistem demokrasi patut dicoba di dalam keluarga. SBY saja sudah mencobanya, bahkan ia berani mengatakan bahwa ia menggunakan prinsip demokrasi dalam keluarganya. Kita ingin mempunyai keluarga seperti keluarga SBY, bukan?
Semoga bermangfaat, amin. Wassalamu'alaikum wr. wb.
Ditulis oleh Nanang Fitrianto.
Label:
Pengembangan Diri
Berusaha Itu Menguntungkan
Assalamu'alaikum wr. wb.
Oleh Nanang Fitrianto
Pada zaman sekarang, orang-orang sering saya lihat malas. Padahal, malas itu tidak ada gunanya. Memang ada juga yang mengatakan bahwa teknologi diciptakan oleh orang malas. Mungkin dia sudah mengganti kata-kata itu karena ia salah mengungkapkan maksud yang sebenarnya karena yang dia maksud adalah orang yang pintar yang ingin ke-efektifitasan dan ke-efisienan dalam hidupnya.
Pengalaman saya yang pernah dikelilingi oleh orang malas, ia sudah dewasa dan mempunyai istri akan menyesal dan menelantarkan anak dan istrinya. itu disebabkan karena ia semasa sekolah malas. Sekarang ia kerja, tapi anak dan istrinya ditinggal jauh, ia berada di Kalimantan dan anak istrinya berada di Jawa Tengah. Oleh karena itu, kita jangan malas agar kita tidak merugikan orang lain di kemudian hari.
Orang malas itu mungkin disebabkan karena semasa kecilnya ia sering merasa putus asa dan tidak berusaha. Sebaliknya, orang-orang yang berusaha akan berhasil. mereka pasti berusaha keras untuk terus belajar karena ia ,mungkin, mempunyai niat untuk menjadi bermangfaat bagi orang lain dan orang yang bermangfaat itu pasti berusaha.
Orang bermangfaat itu ,mungkin, karena memperhatikan berbagai hal, terutama yang menyangkut agama. agama itu menyuruh kita untuk beribadah. Kita tidak boleh malas dan harus terus berusaha agar kita dapat beribadah. Oleh karena itu, kita harus belajar karena dengan belajar, kita dapat menambah life skill kita, seperti membangun relasi dengan teman dan mencegah penyakit yang dapat mengganggu waktu kita karena kita hidup di dunia ini saja sudah kerugian, apalagi waktu kita hidup di dunia ini terganggu, semakin kerugian ,bukan?
Orang yang malas itu harus berusaha karena tidak ada ruginya. ini telah dijamin oleh Rasulullah SAW dalam hadistnya Man Jadda Wajada 'Siapa yang berusaha, dia yang berhasil'. Hadist ini harus kita percayai kebaikannya karena Allah telah menjadikan dia orang yang suci dari dosa dan mempunyai akhlak yang baik. Pikirannya pun berarti baik dan dengan mengikuti Rasulullah SAW, kita akan menjadi baik di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, kita tidak boleh tidak berusaha agar kita berhasil.
Dunia ini memang banyak ujiannya. Segala yang terjadi pada diri kita adalah bagian dari ujian. Kita bisa mengatasinya dengan berusaha agar kita berhasil dalam menjawab ujian itu.
Berusaha itu sangat penting agar kita berhasil. Oleh karena itu, berusahalah! Insya Allah, kita pasti bisa. Semoga Allah SWT meridhoi kita, amin.
Semoga Bermanfaat, wassalamu'alaikum wr. wb.
Alhamdulillah, ditulis oleh Nanang Fitrianto.
Oleh Nanang Fitrianto
Pada zaman sekarang, orang-orang sering saya lihat malas. Padahal, malas itu tidak ada gunanya. Memang ada juga yang mengatakan bahwa teknologi diciptakan oleh orang malas. Mungkin dia sudah mengganti kata-kata itu karena ia salah mengungkapkan maksud yang sebenarnya karena yang dia maksud adalah orang yang pintar yang ingin ke-efektifitasan dan ke-efisienan dalam hidupnya.
Pengalaman saya yang pernah dikelilingi oleh orang malas, ia sudah dewasa dan mempunyai istri akan menyesal dan menelantarkan anak dan istrinya. itu disebabkan karena ia semasa sekolah malas. Sekarang ia kerja, tapi anak dan istrinya ditinggal jauh, ia berada di Kalimantan dan anak istrinya berada di Jawa Tengah. Oleh karena itu, kita jangan malas agar kita tidak merugikan orang lain di kemudian hari.
Orang malas itu mungkin disebabkan karena semasa kecilnya ia sering merasa putus asa dan tidak berusaha. Sebaliknya, orang-orang yang berusaha akan berhasil. mereka pasti berusaha keras untuk terus belajar karena ia ,mungkin, mempunyai niat untuk menjadi bermangfaat bagi orang lain dan orang yang bermangfaat itu pasti berusaha.
Orang bermangfaat itu ,mungkin, karena memperhatikan berbagai hal, terutama yang menyangkut agama. agama itu menyuruh kita untuk beribadah. Kita tidak boleh malas dan harus terus berusaha agar kita dapat beribadah. Oleh karena itu, kita harus belajar karena dengan belajar, kita dapat menambah life skill kita, seperti membangun relasi dengan teman dan mencegah penyakit yang dapat mengganggu waktu kita karena kita hidup di dunia ini saja sudah kerugian, apalagi waktu kita hidup di dunia ini terganggu, semakin kerugian ,bukan?
Orang yang malas itu harus berusaha karena tidak ada ruginya. ini telah dijamin oleh Rasulullah SAW dalam hadistnya Man Jadda Wajada 'Siapa yang berusaha, dia yang berhasil'. Hadist ini harus kita percayai kebaikannya karena Allah telah menjadikan dia orang yang suci dari dosa dan mempunyai akhlak yang baik. Pikirannya pun berarti baik dan dengan mengikuti Rasulullah SAW, kita akan menjadi baik di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, kita tidak boleh tidak berusaha agar kita berhasil.
Dunia ini memang banyak ujiannya. Segala yang terjadi pada diri kita adalah bagian dari ujian. Kita bisa mengatasinya dengan berusaha agar kita berhasil dalam menjawab ujian itu.
Berusaha itu sangat penting agar kita berhasil. Oleh karena itu, berusahalah! Insya Allah, kita pasti bisa. Semoga Allah SWT meridhoi kita, amin.
Semoga Bermanfaat, wassalamu'alaikum wr. wb.
Alhamdulillah, ditulis oleh Nanang Fitrianto.
Label:
Pengembangan Diri
Langganan:
Postingan (Atom)