Oleh Nanang Fitrianto
Identitas merek (IM) adalah sesuatu yang dapat dilihat oleh orang pada suatu perusahaan yang punya merek tersebut. Identitas merek berbeda dengan merek. Merek adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat. Contoh umum identitas merek, pakaian karyawan, identitas, logo, simbol, slogan, topi, celana, website, desain kantor, dan organisasi.
Buat bangun identitas merek menurut saya tidak terlepas dari peran komunikasi yang baik pada setiap unsur identitas merek tersebut.
Mari kita perhatikan pola-pola tersebut di bawah ini!
Pola Suportif vs Defensif
Defensif
evaluasi
Memberi pendapat, bisa merendahkan, berlebihan, menghina, netral. Cenderung emosional dan dinamis.
kontrol
Human orientation
Cth, loe harus bersih karena penting
Loe= subjek
Bersih= predikat
Krn penting= keterangan
Siapa menjadi andalan
strategi
neutrality
Tak peduli siapapun dia
superioritas
Tinggi hati
certainty
Suportif
deskripsi
Bicara apa adanya, tidak ada yang dinilai buruk dan baik. Terlepas dari atribut nilai. Tidak dinamis. Rasional.
problem orientation (PO)
Tahapan a) memeriksa, b) menyamakan persepsi / apakah ini benar or belum, c) perbaiki masalahnya, bukan yang lain, spesific
Objectif
Cth, kebersihan itu penting
Kebersihan= subjek
Penting= predikat
Apa, bagaimana, kenapa, kapan menjadi andalan
spontanitas
empati understanding
Menyelami perasaan orang, namun tidak melepaskan siapa / peran kamu dan dia
persamaan
Perlakukan orang lain seperti kamu ingin diperlakukan
provisionalism
Saling mendukung cita-cita antara pembicara dan pendengar.
Ciri-ciri di setiap kolom suportif maupun defensive yang memiliki 6 ciri, menurut saya tidak dapat digunakan sekaligus, hanya beberapa atau satu secara bergantian. Misalnya, saat anda disuruh menyebutkan bagaimana kondisi negara Palestina, anda menggunakan deskriptif dan spontan. Setelah itu anda berempati kepada negara itu dan seterusnya.
Contoh,
- Evaluasi= bunga itu warna merah bagus, gw seneng liatnya. Daunnya hijau menentramkan hati, tapi daunnya ada yang busuk gitu, gw g suka liatnya. Bunganya banyak durinya, seharusnya g ada durinya tuh, bisa lebih bagus.
- Descriptive= bunga itu warna merah, daunnya warna hijau, daunnya ada yang busuk, dan berduri.
- Kontrol= loe harus bangun pagi karena penting.
- Problem orientation= bangun pagi itu penting.
- Strategi= ketemu orang yang belum kenal di kelas baru kuliah. Lo hanya senyum kalo ngeliat orang senyum sama lo. Lo punya strategi bahwa kalo temen lo ngomong ma lo sambil duduk di sebelah loe, loe baru ngobrol tahap pertama yaitu perkenalan secara umum. U punya strategi lagi, kalo dia sering duduk selama 1 minggu bersama gw, gw baru ngobrol tahap 2 yaitu, ngajak main.
- Spontan= ketemu orang yang belum kenal di kelas baru kuliah. Lo ngajak ngobrol kalo ngeliat orang yang senyum sama lo. Lo ngajak dia ketawa. Kalo loe ngeliat dia sedih, u bilang, u kenapa? Ada yang bisa gw bantu? Terus lo pengen bantu dia tapi u harus pulang. Gw harus pulang nih, gw nanti sms lo y.
- Neutrality= u ngeliat orang di jalan jualan dengan harga tinggi karena dia lagi butuh duit cepet, kaya minta tolong. Terus loe punya duit, tapi u juga lagi g butuh barang itu sehingga u g jadi bantu.
- Empati= u ngeliat orang di jalan jualan dengan harga tinggi karena dia lagi butuh duit cepet, kaya minta tolong. Terus loe punya duit, tapi u ngeliat dia kayaknya kasian banget n lagi butuh banget. U kasih dia karena u juga punya duit walau g butuh barang itu dan u bisa kasih barang itu ke orang lain.
- Superioritas= kamu tau yang punya rumah ini saya, pake usaha keras saya. Kamu harus tunduk pada perintah saya yang punya rumah ini. Kalo makan jangan banyak-banyak, sisain buat saya.
- Persamaan= anggap aja rumah sendiri. Gw juga kalo di rumah orang lain pengen dihargai juga soalnya. Gw juga g mau kalo gw sakit hati di rumah orang lain, sehingga gw juga akan jaga hati setiap tamu yang datang ke rumah gw.
- Certainty= kamu harus jadi calon isteri saya! Kamu pasti bisa saya bahagiakan, saya cintai dan saya jaga selama jantung ini berdetak.
- Provisionalism= y, tidak apa kamu dengan lelaki lain yang sudah jadi calon suamimu. Saya tau kamu juga ingin menikah dengan orang bisnis karena kamu ingin belajar bisnis dengan dia. Saya tidak apa2, yang penting kamu bisa bahagia dengan dia. Selamat y! Jika kamu ingin menghubungi saya jika ada masalah hubungi saja. Jangan sungkan-sungkan.
Penjelasan lebih lanjut
a) Problem Orientation
key pointnya: saya membelikan(predikat) sepeda(objek)
masalahnya terdapat pada objek dan predikat. Yang didahulukan adalah objek, lalu predikat. Jika tidak ada objek, predikat didahulukan.
Jenis-jenis:
a) mengubah predikat ke subjek (kata benda)
pencuri itu membunuh(predikat) pemilik rumah(objek) => pembunuhan(subjek) itu dosa besar
fulan malas-malasan(predikat) sehingga dia tidak naik kelas => kemalasan kamu(subjek) membuat kamu tidak naik kelas.
b) mengubah objek ke subjek
pencuri itu mencuri STNK motor(objek) => STNK motor(subjek) itu milik saya. Jadi kembalikan STNK saya. Jika tidak, pencurianmu akan saya laporkan kepada polisi.
Tata caranya:
a) objek dulu yang pertama disebutkan dalam berbicara, lalu predikat. Setelah mengatakan objek, kamu sampaikan alasan kamu dan subjek itu adalah kamu dan tetap objek itu jadi pointnya, bukan orangnya. Lalu, setelah mengatakan predikat, kamu sampaikan alasan kamu dan subjek itu adalah kamu dan tetap predikat itu jadi pointnya, bukan orangnya.
Fulan hutang(predikat) 2 juta(objek) => 2 juta itu hak saya. Saya ingin hak itu dikembalikan pada saya tepat pada waktunya, yaitu sekarang ini. Hutangmu itu udah sejak 2 tahun yang lalu. Hutang itu harus dibayar tepat waktu. Hutang itu adalah janji. Hutang itu akan dibawa sampai akhirat. Saya sedang butuh uang itu sekarang. Hutangmu kapan kamu bisa bayar? Hutangmu itu besok harus sudah sampai di tangan saya!
b) jika tak ada objek, predikat dulu yang disebutkan.
Fulan ditiduri(predikat) => ditiduri itu adalah perbuatan yang buruk. Perbuatan itu dilarang oleh agama dan mendapat dosa besar. Tidur itu hanya boleh dilakukan oleh suaminya.
Pola yang bagus adalah pola suportif.
Contoh Pembuatan IM
Setelah kita perhatikan hal di atas, saya akan beri contoh tentang pola suportif untuk membuat identitas merek.
Deskriptif
a) slogan perusahaan mengatakan apa adanya dan dia bergerak di bidang tersebut, misalnya dia ingin perusahaannya jadi yang terbaik. Dia buktikan bahwa memang dia terbaik. Katakan yang putih adalah putih dan hitam adalah hitam. Jangan yang putih adalah hitam dan hitam adalah putih karena itu termasuk ciri evaluatif. Contoh, kantor anda menggunakan layar LCD agar dapat menghemat tenaga dan menjaga mata lebih kuat dibanding layar CRT.
b) Perusahaan tersebut selalu bersyukur, bahwa putih adalah putih dan hitam adalah hitam. Contoh, pakaian karyawan jangan pakai pakaian seksi, celana mini karena itu adalah hitam.
c) Perusahaan tersebut selalu mengutamakan efektifitas dan efisienitas. Misalnya ada supplier yang terbaik dengan merek yang dashyat, namun ada juga merek yang biasa-biasa saja namun kualitasnya sama dan lebih menguntungkan, misalnya jaraknya lebih dekat ke merek yang biasa dibanding merek yang dashyat.
d) Perusahaan selalu mengandalkan fakta-fakta bukan pendapat atau gosip belaka. Contoh, perusahaan anda selalu menjunjung tinggi kehormatan bukan pornografi. Anda tidak pernah menggunakan iklan yang memperlihatkan sisi seksualitas dari perempuan. Perempuan / laki-laki dari produk anda selalu anda jaga agar selalu terjaga kehormatannya karena dia adalah endorser produk kita selama masa kontrak.
Problem Orientation
a) saat anda berkomunikasi dengan konsumen dan barangkali konsumen anda tidak ada yang beli produk anda. Anda jangan mengomeli humannya. Tapi anda selalu menemukan solusi yang terbaik untuk problem anda. Contoh, anda minta maaf jika produk anda membuat konsumen cedera karena dia telah mengonsumsi produk anda. Jangan anda lantas marah-marah pada konsumen.
b) Produk anda selalu memiliki data-data yang lengkap, dapat dipertanggung jawabkan, identitas merek anda juga memiliki ciri-ciri pemimpin yang baik seperti di tulisan sebelumnya. Contoh, produk praktis digunakan dan mangfaatnya yang begitu praktis sehingga hanya sekali digunakan, semuanya terpenuhi. Mengandung semua vitamin yang berguna.
Spontanitas
a) produk anda dengan spontan bahwa anda memang sedang berpromosi. Anda menerapkan promosi dengan baik. Jangan sembunyi-sembunyi padahal itu memang peluang yang tersedia untuk anda. Anggap saja peluang itu hanya sekali karena mungkin besok kita tidak tahu apakah kita masih ada atau belum. Contoh, anda memberikan pakaian gratis bagi para karyawan atau masyarakat karena memang anda sedang berpromosi.
b) Produk anda juga menerapkan harga yang beralasan karena memang anda sedang butuh uang. Jika anda sudah banyak cabang dan segala sumber menjadi murah, anda jadi menurunkan harga. Jika anda ingin dianggap pintar, y anda mesti memiliki ilmu-ilmu yang memadai atau lebih memadai karena kespontanitasan anda. Contoh, anda menjual es doger per gelas 3000 karena anda baru mulai usaha dan untuk membuat es doger itu menjadi berkualitas, baik dalam dan luar.
c) Produk anda dengan spontan menerapkan ilmu dan teknologi yang terbaru dan memang menjadi yang terbaik saat itu. Contoh, saat membuat pop ice, anda menggunakan blender; bukan esnya diancurin dulu pake palu, kemudian dimasukin ke gelas dan dikocok-kocok.
Empathy understanding
a) saat anda menemukan keluhan dari konsumen, anda dengarkan dengan baik namun anda tidak boleh terlepas dari peran anda sebagai penjual. Andakan sudah tau teknik bagaimana costumer servise melayani yang ada di artikel ”Produk Pemimpin” sebelumnya. Jika anda sanggup melayani dengan penuh, layani saja. Namun jika anda memiliki orang yang lebih paham dan ahli di bidangnya, anda sebaiknya beri ke ahli tersebut. Contoh, anda adalah bos dan ada yang menawarkan kerja sama. Anda merasa bahwa peran ini harus diserahkan pada bidang marketing. Lalu anda berikan.
Persamaan
a) produk anda memberikan yang terbaik seperti anda ingin diberikan yang terbaik. Misalnya produk anda sangat praktis dan andapun menyukai bahwa itu adalah produk yang sangat praktis. Misalnya anda masih belum puas dengan produk anda, anda sebaiknya buat diri anda puas karena anda pun ingin dibuat puas oleh orang lain. Contoh, produk anda berkemasan yang bergaya Padang. Anda yakin bahwa orang-orang Indonesia memang butuh budaya Indonesia.
Provisionalism
a) produk anda selalu dibuat dengan menggabungkan berbagai visi. Setiap keputusan-keputusan produk anda berdasarkan mufakat. Contoh, anda membuat produk handphone yang berisikan berbagai macam feature.
Anda bisa juga membuat identitas merek seperti ini dengan mengikuti pola contoh di atas, bukan isinya diikutin, diikutin juga gpp karena andalah yang memilih.
Semoga bermanfaat.
Wallahua’lam bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar