Jumat, 16 Juli 2010
Persepsi dan Motivasi
Oleh Nanang Fitrianto
Persepsi
Persepsi adalah sebuah proses bagaimana memahami, membaca, mengartikan suatu kebijakan* yang telah ditetapkan perusahaan dengan benar, jelas, & lengkap sehingga mampu dikerjakan dengan baik & benar untuk menghasilkan produktifitas.
Kebijakan perusahaan: aturan, jaringan/sistem, program, target. Arti lainnya, kebijakan adalah petunjuk arah yang disusun secara terencana.
Untuk menyamakan persepsi, misalnya kita setelah menjelaskan sesuatu, kita tanya lagi, ”paham?” atau saluran komunikasi membantu pemberian informasi kepada orang mengenai hal-hal yang mempengaruhi pekerjaan mereka.
Motivasi
Rangkaian yang terdiri dari 1/lebih persyaratan yang bergerak mengubah&memelihara perilaku untuk berani bersikap untuk mencapai tujuan / sasaran yang diinginkan.
Motivasi terdiri:
a) Motivasi internal (MI): keinginan dari dalam diri seesorang untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya.
b) Motivasi eksternal (ME): keinginan untuk melakukan sesuatu yang lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari luar dirinya, contoh: pujian/ hukuman.
Contoh
MI= ia bekerja keras karena ada standar pribadi dalam dirinya untuk menjadi yang terbaik
ME= ia bekerja keras agar mendapatkan pekerjaan yang lebih, seperti naik jabatan, kenaikan gaji, dan pujian.
Pusat konsep motivasi yang praktis adalah energi dan pengarahan. Energi dan pengarahan itu terhadap kebutuhan-kebutuhan, minat-minat, nilai-nilai, sikap aspirasi, dorongan si pendengar maupun kita.
Hal yang merangsang motivasi:
1) Prestasi (achievement): dorongan untuk mengatasi tantangan, pertumbuhan, dan kemajuan.
2) Keanggotaan (affiliation): dorongan untuk berhubungan dengan orang lain secara efektif.
3) Kemampuan (competency): dorongan untuk menghasilkan kerja dengan kualitas tinggi.
4) Kekuatan (power): dorongan untuk mempengaruhi orang lain dan situasi.
Himbauan pesan:
Rasional
Emosional
Takut
Ganjaran
Motivasional (semua yang bersifat pendidikan)
Teori Maslow
Melihat gambar di atas, yang paling bawah adalah kebutuhan psikologis:
Air, makanan, tidur, kehangatan, latihan, dsb. Jadi di setiap organisasi seharusnya ada makanan dan minuman, haha.
Tingkat selanjutnya, kebutuhan keamanan: perlindungan fisik, perlindungan ekonomi, terhindar dari ancaman.
Tingkat selanjutnya, kebutuhan sosial: penerimaan, menjadi bagian dari grup, senang bahwa dia di dalam grup yang sukses.
Tingkat selanjutnya, pengakuan: proyek penting, pengakuan dari orang lain, prestise dan status.
Tingkat selanjutnya, aktualisasi diri: proyek yang menantang, kesempatan untuk inovasi, pembelajaran dan kreatifitas di level tinggi.
Tingkat yang paling bawah adalah yang paling dasar dan yang paling harus dipenuhi. Hehe.
Rasanya untuk melengkapi suatu tulisan, komentar dibutuhkan juga agar pandangan tulisan ini tidak subjektif. Jadi dipersilahkan bagi yang mau komentar. Saya akan tanggapi dengan baik. Tidak juga tak apa, saya g maksa, cuma kasih pencerahan aja. Hehe.
Wallahua’lam bishawab.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar