Oleh Nanang Fitrianto
1. Rasa Ingin Tahu
Orang yang kreatif ingin mengetahui sesuatu, semua jenis sesuatu, hanya untuk mengetahuinya.
Di samping mengetahui, orang yang kreatif mau tau kenapa?
Jadi, tanya pertanyaan untuk tiap orang. Tanya pertanyaan sama untuk orang yang berbeda hanya untuk membandingkan jawaban.
Lihat ke dalam area pengetahuan yang kamu tidak pernah ketahui sebelumnya, apakah bagaimana cara buat furnitur, ramalan cuaca, makanan yang berbahaya, pembangunan kapal, anggaran bank Indonesia, atau racun dalam sayur-sayuran anda.
2. Tantangan
Orang yang ingin tahu suka untuk mengenali dan menantang asumsi-asumsi dengan ide-idenya, proposal, masalah, kepercayaan, dan pernyataan. Banyak asumsi, tentunya, diubah menjadi sangat perlu dan kuat, tapi kebanyakan lainnya sudah dianggap secara tidak penting dan asumsi itu ditinggalkan. Padahal asumsi itu sering mendatangkan ide baru, alur baru, solusi baru.
Ketika saya mengatakan kata kuliah, apa yang kamu pikirkan?
Bagaimana tentang kursus surat menyurat, kampus online?
3. Ketidakpuasan Yang Bersifat Membangun
Kemampuan melihat kebutuhan untuk perbaikan dan mengusulkan cara dalam perbaikan itu. Ketidakpuasan yang bersifat membangun adalah positif, ketidakpuasan yang bergairah, merefleksikan pemikiran, ” hey, saya tau cara untuk membuat itu menjadi lebih baik.”
Jika kamu senang segala sesuatunya dengan menggunakan dengan cara yang sama, kamu tidak akan mengubah sesuatu. Semakin banyak masalah yang kamu temui, semakin banyak solusi dan oleh karena itu, kamu dapat buat perbaikannya. Bahkan, masalah sebelumnya yang sudah diselesaikan sering disolusikan lagi, dalam cara yang lebih baik. Orang yang memiliki ketidakpuasan yang bersifat membangun barangkali berpikir, ”ini adalah solusi yang perfect, tapi saya ragu apakah tidak ada solusi lainnya yang lebih baik (atau biayanya lebih rendah, dsb).”
4. Dengan Kepercayaan Kebanyakan Masalah Dapat Diselesaikan
Kepercayaan dulu dan setelah itu pengalaman.
Masalah diselesaikan dengan sebuah tanggung jawab (commitment) dari waktu dan tenaga, dan dimana komitmen ini muncul, masalah-masalah kecil mustahil muncul dan berarti itu keuntungan untuk anda.
Ini berguna lebih cepat dalam menyelesaikan suatu masalah.
Mereka yang mengatasi masalah dengan kepercayaan akan menjadi orang yang hampir berpikir melewati atau mendekati kemustahilan dari masalah itu.
5. Kemampuan untuk Menggantungkan Penilaian dan Kritik
Jangan menolak ide dengan mengatakan ”itu g akan pernah bekerja; itu tidak bagus; sungguh ide yang buruk; itu tidak mungkin,” dsb.
Beberapa dari peralatan sehari-hari yang kita cintai sekarang, dulunya ditolak ketika baru-baru dikeluarkan/masih original:
(dulu orang ngomongnya seperti di bawah)
Alat masak dari alumunium? Tidak ada yang mau itu
Panci teflon? Itu tidak pernah dijual
Penghapus di atas pensil? Itu cuma akan mendorong kesembronoan.
Computer? Tidak ada pasar lebih banyak daripada sedikit, jadi kenapa terus diproyekkan?
6. Melihat Hal Bagus di dalam Keburukan
Pemikir kreatif, ketika dihadapkan dengan solusi yang buruk, mereka bertanya, “apa yang bagus tentang itu?” karena di solusi tersebut mungkin ada sesuatu yang berguna bahkan di dalam ide-ide terburuk pun.
Contoh masalah: bagaimana kita membuat murid kuliahan belajar grammar dengan lebih baik?”
Solusi: tampar pantat mereka dengan getokan
(1) itu memberikan kepada para individual perhatian pada prestasi yang buruk.
(2) itu menarik perhatian publik
(3) itu memotivasi murid lainnya maupun murid yang sedang ditampar pantatnya pake getokan.
(4) belajar bahasa inggris itu mudah dan tidak bayar.
Pertanyaan selanjutnya adalah, dapatkah kita menyesuaikan atau menggabungkan ke-empat hal di atas ke dalam solusi yang lebih bisa diterima, apakah solusi yang lebih bisa diterima itu adalah turunan dari solusi yang semula (tampar pantat pake getokan) atau bukan?
7. Masalah itu Mengantar pada Perbaikan
Sebagai contoh, margarine pertama dibuat dari lemak daging, susu, air. Itu sungguh tidak enak atau sehat. Kemudian, sekitar pergantian abad, kekurangan lemak daging bikin masalah.
Apa yang digunakan? Mereka mengubah bahan-bahan margarine ke lemak sayuran dari berbagai tanaman dan kedelai, jagung, dan minyak bunga matahari yang sampe hari ini masih digunakan. Margarine tersebut lebih sehat dan lebih enak.
Atau pikir tentang ujian. Ketika kamu tidak melakukan sebaik seperti apa yang kamu mau, kamu pikir, “Oh, tidak!” tapi nyatanya, kamu punya pengertian bagus ke dalam apa yang kamu tidak tau dan masih ingin untuk belajar. Kamu sadar geografi ilmu kamu secara dalam dan lebih berbentuk detail daripada sebelumnya ketika kesalahan muncul.
8. Masalah Bisa Juga Sebuah Solusi
Masalah seseorang dapat menjadi solusi orang lainnya.
Sebagai contoh, jika kamu tidak hati-hati dengan superglue, kamu dapat menyuper glue jari-jarimu. Ini ”masalah”, nempel di kulit permanent, namun ini segera dilihat sebagai solusi juga. Ahli bedah di Vietnam mulai menggunakan super glue untuk melem luka berbarengan agar darahnya tidak keluar. Contoh lainnya, ahli kimia sedang mengeksperimen suatu kelekatan dan dengan tidak sengaja menimpa sesuatu yang sangat lemah sehingga kamu dapat kupas lem itu dengan sesuatu itu kembali.
Lem yang tidak dapat merekat? Sungguh sebuah masalah.
Tapi masalah ini juga adalah solusi, seperti yang kamu lihat sekarang dalam notes yang bisa dicabut dengan mudah dari buku untuk catatan kecil; doble tip yang sebelumnya nempel di kertas yang nempel sementara.
9. Masalah Itu Menarik dan Dapat Diterima secara Emosional
Banyak orang menghadapi setiap masalah dengan rasa tak suka dan perubahan emosi. Mereka tidak mau menerima masalah yang telah ada, tentang mobil, anak mereka, pekerjaan, rumah mereka, apa pun. Hasilnya, sering problem bertahan lama, menggawat, dan membuat stress berlebihan.
Orang yang kreatif melihat masalah sebagai tantangan yang menarik. Masalah bukanlah binatang buas menyeramkan untuk ditakuti dan dibenci; itu adalah musuh yang sangat berguna untuk anda tempur di atas kuda dan tidak berkuda juga bisa. Penyelesaian masalah itu menyenangkan, mendidik, berhadiah, mendewasakan, sangat membantu dalam sosial anda.
Bagaimana Dapat Saya Lebih Kreatif?
Kreatifitas hampir seperti sebilah pisau. Jika kamu jarang pakai itu, itu jadi tumpul.
Menjadi kreatif adalah riwayat proses yang panjang.
Mempunyai horizon luas dari pengetahuan membuat kamu lebih mudah untuk jadi kreatif.
Ketika kamu menemukan ide baru, berikan itu kesempatan, jangan buang kesempatan itu karena kamu takut itu tidak berjalan, atau karena itu kedengaran bodoh. Jika tidak, tanya ”bagaimana dapat saya buat ide ini berjalan?”
Cara Baru untuk Jadi Kreatif
Mencoba hal baru adalah satu dari cara terbaik dan tercepat untuk menjadi kreatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar