Oleh ASM. Romli
Secara lughawi atau bahasa (Inggris), esai (essay) artinya (1) karangan, esei (sastra) dan (2) skripsi. Sebagai kata kerja (verb), essay artinya mencoba, berusaha. We essayed a crossing of the river without success; Kami mencoba menyeberangi sungai itu tanpa hasil.
Dalam konteks akademis, esai diartikan sebagai komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subjek tertentu. Struktur tulisan atau sistematika penulisannya dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan (berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi), subjek bahasan dan pengantar tentang subjek), tubuh atau isi/pembahasan (menyajikan seluruh informasi tentang subjek), dan penutup berupa kesimpulan (konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subjek).
Bentuk esai dalam konteks akademis itu dikenal sebagai “esai formal” yang sering dipergunakan para pelajar, mahasiswa, dan peneliti untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Esai formal sifatnya “serius”, berbobot, logis, dan lebih panjang.
Kata “essay” berasal dari bahasa Prancis, essai, artinya mencoba atau berusaha (a try or attempt). Esai adalah sebuah upaya mengkomunikasikan informasi, opini, atau perasaan, dan biasanya menyajikan argumen tentang sebuah topik (infoplease.com). Definisinya, esai adalah tulisan pendek yang biasanya berisi pandangan penulis tentang subjek tertentu.
Dalam konteks jurnalistik, esai adalah tulisan yang berisi tinjauan atau bahasan suatu topik yang sama sekali mungkin tidak ada hubungan dengan berita atau peristiwa. Di dunia sastra atau seni, esai adalah karya sastra berupa tulisan pendek berisi tinjauan subjektif penulisnya atas suatu masalah di bidang kesusastraan dan kesenian. Dengan kalimat lain, esai adalah tulisan berisi ulasan tentang sebuah karya sastra dan seni.
Jenis-Jenis Esai
Sedikitnya ada tiga jenis esai, yakni yang bersifat narastif, deskriptif, dan persuasif.
1. Esai Naratif (Narrative Essays) menceritakan sebuah kisah atau cerita, misalnya tentang pengalaman atau peristiwa masa lalu, kejadian atau peristiwa yang baru saja terjadi/sedang terjadi, bisa juga tentang sesuatu yang terjadi kepada orang lain. Esai Naratif menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur. Kejadian yang diceritakan biasanya disajikan sesuai urutan waktu (kronologis).
2. Esai Deskriptif (Descriptive Essays) menggambarkan orang, tempat, atau sesuatu sejelas dan sedetil mungkin sehingga pembaca dengan mudah membentuk “gambar mental” (mental picture) tentang apa yang ditulis. Esai deskriptif biasanya bertujuan menciptakan kesan tentang seseorang, tempat, atau benda.
3. Esai Persuasif (Persuasive Essay) meyakinkan pembaca untuk menyetujui sudut pandang penulis tentang sesuatu atau menerima rekomendasi penulisnya untuk melakukan sesuatu. Ringkasnya, esai jenis ketiga ini berisi ajakan atau seruan. Esai ini berusaha mengubah perilaku pembaca atau memotivasi pembaca untuk ikut serta dalam suatu aksi/tindakan (call for action). Esai ini dapat menyatakan suatu emosi atau tampak emosional.
Tulisan esai sangat cocok untuk posting di blog. Karenanya, isilah blog Anda dengan esai. Berupayalah mengubah dunia dengan kata-kata. Change the world with words! Hihi… gaya pisan, lebay…. kitu? Ok, Good Luck! Wasalam.
Kutipan dari Romeltea di www.romeltea.com/2009/11/13/apa-dan-bagaimana-menulis-esai/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar