Jumat, 01 Januari 2010

Puisi Religi

Oleh Nanang F

Jagat Fana


Menggelinding ke sana-ke mari dua bola mata ini
Dilukiskannya jagat fana ini begitu menyilaukan
Memang sungguh istimewa ciptaan Allah hingga kita lupa daratan
Apakah kita mau dianggap bukan khalifah bumi?

Abid kepada-Nya tugas kita, kita
Kita harus kuat menjawab, memikirkan, melaksanakan gakari kita, kita

Keporak-porandaan moral salah bebal kita
Salah bebal kita, bukan salah Tuhan kita
Tuhan memberikan akal, pikiran, nafsu
Kita bukan hewan, malaikat, syaithan!

Anak miskin di tengah orang berbenda
Anak bodoh di tengah orang tajam otak
Apakah anda juga mau mengatakan orang berbenda dan tajam otak itu salah?

Gegana-gegana menyelimuti malamku
Lailahku, kutermimpi masa depan menggugah semangatku
Animoku bisa habis, tapi tak habis untuk masa depan
Ku beriktikad bisa selama Tuhan meluluskan ku bernafas
Kusudah lembek tulang menghadapi ini semua
Bangkit sudah giliran ku menjalankan gakari dari Tuhan seelok-eloknya

Kita selalu bilang akan terus berusaha menghadapi urip perkara ini
Berapa lama lagi kita hidup di jagat fana ini?
Semakin cepat dikhatamkankan
Semakin cepat masalah khatam, khatam.
Jagat fana, fana


Penyair: Nanang Fitrianto

Kenikmatan


Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Sungguh teramat indah salam itu
Sebuah salam sangat berfaedah
Yang saling menuahkan bagi pengucap

Zat asam yang masuk ke dalam tubuh ini
CO2 yang keluar dari dalam tubuh ini
Segala peristiwa di wajah bumi ini
Membuatku semakin hayat akan rahmat Allah SWT

Harkat yang lasuh kita raih di manapun
Kelemahan yang harus kumaknai
Hawa panas yang kuhembuskan terus-menerus melalui alat penciumku
Tak akan terjadi tanpa izin-Mu, Ya Allah

Berotasinya rahang untuk mengeluarkan kata demi kata
Tertiupnya bulu kuduk terkena suhu tubuh
Bintang-bintang itu sungguh indah, subhanallah
Alhamdulillah, inginku bersujud kepada-Mu untuk mengucapkan syukurku
Akan tetapi, tak akan pernah mungkin cukup, tak mungkin

Segala peristiwa yang telah kita hadapi dan yang akan kita hadapi
Itu adalah yang terbaik dari Allah SWT
Maka nikmat manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar Rahman [Surat ke-55])
Alhamdulillah Yaa Allah atas segala karunia-Mu

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Subhanallah, walhamdulillah, walaailaahailallah, wallahuakbar


Penyair: Nanang Fitrianto

Halalnya Berpacaran


Pengukuhan kebejatan sudah mulai tumbuh
Dengan bunga-bunganya yang mengaromakan kenikmatan yang munafik
Tangkai-tangkai yang sudah dijaga dengan ketat
Mari kita hentikan itu
Bukan penghentian yang semakin membuat itu harum

Kita adalah bumi yang selalu setimbang
Saat ketaksetimbangan muncul, terjadi kegoncangan memperingatkan kita
Hal tak stabil yang muncul tepat depan mata kita
Berpacaran yang berpegangan tangan, berdua-duaan, tak menundukkan pandangan, rayu-rayuan merupakan pengukuhan kebejatan oleh media
Beradu kasih tanpa status itu haram, haram, dan haram
Sungguh-sungguh harus kita pahami keharaman itu

Mata ini yang dapat melihat
Hati ini yang dapat merasakan
Saat indera penglihatan kita jelas melihat ayat yang menyatakan keharaman berpacaran itu
Benar-benar serapilah bahwa itu haram, sungguh haram

Pikiran zaman sekarang yang telah dirasuki pemahaman sesat
Badan yang ditempeli syaithan yang dimotivasi oleh nafsu maksiat
Itu adalah permainan syaithan laknatullah
Yang ingin menjatuhkan kita ke jurang neraka

Berpacaran itu hanya kenikmatan fana
Itu juga hanya mengundang kita ke alam maksiat
Berpacaran itu memang sangat membahagiakan atas akan hancurnya jagad ini
Beruntunglah dengan menghentikan maksiat dari diri sendiri
Penghentian maksiat akan membawa kita ke bait bahagia yang sejati
Insya Allah, Anda akan mendapatkan pahala
Pahala akan menyelimutimu dari dinginnya syaithan yang tak kasihan


Penyair: Nanang Fitrianto

Dustakkah lingkungan


Hawa panas serta hawa nafsu telah menjangkit lingkungan
Sajian-sajian dosa sangat menggoda di zaman ini
Kita hidup di zaman ini

Pudar jiwa ditelan zaman yang dikatakan keemasan
Mode-mode kenikmatan fana menyeruak keluar dari lingkungan kita
Setiap yang terjadi di lingkungan kita
Mari kita cegah kemungkaran bersama-sama

Pakaian-pakaian muslimah kekurangan bahan bagai wanita jahiliyah
Memperlihatkan sisi erotis kepada orang-orang yang tak berdosa
Hawa nafsu tak halal seakan sudah melekat di dalam hati setiap orang
Apakah mereka sadar bahwa mereka punya Allah SWT?

Kepada sesama muslim dan muslimah hendaklah saling menghormati
Anda pun ingin dihormati, bukan?

Sekerat daging dalam tubuh kita yang sedang berfoya-foya
Sangat terlalu tragis untuk membiarkannya
Kekhilafan yang tak terkendali, kebebalan yang semakin nampak
Lingkungan yang diselimuti debu-debu hasil ketakacuhan
Kelembutan yang terlalu kelabu

Suara kedemokratisan sudah menggema, kau menyalahgunakan
Kemerdekaan pers dibuka pintunya selebar-lebarnya, kau menyalahgunakan
Ketakterkendalian yang tak terukur sekali

Kita bisa memialakan adipura itu di sekitar lingkungan kita
Harus ada niat ikhlas, senyuman tulus, perbuatan sepenuhnya
Bersabarlah bagai karang yang diterjang ombak jutaan kali
Dustakkah lingkungan?


Penyair: Nanang Fitrianto

Mereka Munafik


Perhiasan dunia yang mengundang hawa nafsu, dia muslimah
Pemimpin dunia yang tak acuh, dia muslim
Mayat-mayat bergeletakan di tengah jalan
Orang mati kelaparan bergeletakan di pinggir jalan
Apakah mereka ingat tugas Islam itu harus melakukan apa?

Hai para pahlawan terdahulu yang membela islam!
Sudah lihatkah apa yang terjadi di jagat bumi ini?
Bisakah kau bantu kami memperbaiki ini semua?
Tapi, dia sudah gugur
Simbol kepahlawanan kelihatan berdebu, bersarang laba-laba
Inikah yang kauimpi?

Ya Allah lindungilah kami dari kesesatan jalan pikiran
Berikanlah kami petunjuk jalan yang lurus untuk melewati kabut maksiat ini,
Amin Yaa Rabbal ‘alamin

Pengaruh besar media ke muka kebudayaan
Orang di balik layar yang tak tergugah untuk mencegah pewabahan maksiat
Sadarilah maksiat itu mengobrak-abrik isi otak
Sadarilah penaburan kalian itu zhalim
Aku pun zhalim
Aku tidak mencegah mereka bertindak itu
Tapi, setelah aku belajar di sekolah
Setelah memandang guruku berkata bijak
Aku ingin membuat guruku tersenyum
Mereka tidak akan merasa disia-siakan atas apa yang telah diajarkannya kepadaku
Aku harus tidak menjadi zhalim lagi
Aku harus berubah
Agar tidak munafik


Penyair: Nanang Fitrianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar