Senin, 04 Januari 2010

Jangan Terobsesi Komentar: Blog Pakar dan Non-Pakar

Oleh Fatih Syuhud

Blog Pakar dan Non-PakarKomentar di posting blog kita mungkin penting. Setidaknya itu tanda tulisan kita dibaca dan diperhatikan, walau sekarang sudah ada mybloglog sebagai tanda tulisan kita ada yang baca. Tapi semua orang tahu, komentar itu bukan segalanya. Tulisan bagus yang mencerahkan itulah segalanya. Dan karena itu, fokus utama hendaknya bukan bagaimana menciptakan posting yang kontroversial walau terkesan murahan hanya demi dapat komentar banyak, tapi bagaimana konsentrasi kita dalam membuat tulisan yang baik dan berkualitas. Apa tulisan yang baik dan berkualitas?

Pertama-tama, sebagaimana di berbagai bidang, blogger juga dapat dibagi dalam dua kategori. Blogger pakar dan non-pakar; seperti halnya ada blog pakar dan non-pakar.

Blog / Blogger Pakar

Blog pakar adalah blog yang berisi artikel tematik khusus sesuai dengan bidang keahlian penulisnya. Blog ekonomi ditulis oleh pakar ekonomi; blog politik biasanya ditulis pakar / pengamat politik.

Contoh blog dan blogger pakar:
Ekonomi dan Politik
http://www.perspektif.net/ (politik)
http://www.naskahkuno.blogspot.com/ (islam)
http://sarapanekonomi.blogspot.com/ (ekonomi)
http://kafedepok.blogspot.com/ (ekonomi)
http://cafesalemba.blogspot.com/ (ekonomi)
http://martinmanurung.blogspot.com (ekonomi politik)
http://andreasharsono.blogspot.com/ (jurnalisme)
Dan lain-lain.

Blog / Blogger Non-Pakar

Blog / Blogger Non-Pakar adalah blog personal yang isinya gado-gado. Penulisnya (sang blogger) bisa saja seorang pakar, pengamat, akademisi, penulis atau orang biasa, yang jelas isinya tidak mencerminkan kepakaran ilmu yang digelutinya. Blog non-pakar ini berisi apa saja yang muncul di pikiran yang menurut hemat penulisnya pantas untuk dibagi. Mayoritas blog dari blogger Indonesia adalah blog nonpakar yang ditulis oleh blogger nonpakar juga, saya adalah salah satu kelompok terakhir ini (blog & blogger non-pakar); dan mungkin Anda juga.

Artikel (content) yang berkualitas

Kedua tipe blog di atas memiliki standar tersendiri dalam soal mutu artikel. Artikel yang bermutu bagi blog pakar tentunya yang sesuai dengan prinsip minimal akademis di samping isinya mencerahkan.

Blog non-pakar tentu saja memiliki standar nilai yang berbeda. Selagi isinya unik, baru dan mencerahkan dan bukan copy/paste, saya menilai artikel yang ditulis sudah memenuhi syarat untuk dianggap bermutu.

Artikel berkualitas dahulu, komentar belakangan

Blog pakar hampir bisa dipastikan isinya berkualitas. Mereka serius dalam menganalisa. Komentar di blog mereka mungkin tidak banyak, khususnya di Indonesia, tapi pembaca yang datang selalu “pulang” dari blog mereka dengan ilmu baru dan wawasan baru. Ini yang penting dan esensial.

Begitu juga, blog non-pakar yang berkualitas. Mungkin saja tak banyak mendapat komentar, tapi setiap pembaca / visitor yang datang selalu mendapat hal baru dan dari situ mereka selalu menunggu tulisan-tulisan baru yang lain dari blog yang sama. Kredibilitas sang blogger pun tercipta dan tertanam di hati pembacanya.

Artikel atau posting yang baik di blog non-pakar (personal) tak harus berisi ulasan panjang dan penuh kutipan. Ia bisa berupa tulisan pendek buah perenungan dirinya saat berkontemplasi; atau pelajaran yang berhasil didapatnya saat ia melihat sesuatu atau mengalami suatu kejadian. Pengalaman pribadi itu unik, dan karena keunikan itu maka ketika dibagi dengan pembaca akan berpotensi mencerahkan.

Saya buat tulisan ini berdasar pada keprihatinan saya setelah membaca beberapa artikel di sejumlah blog Indonesia yang terkesan mendorong para blogger untuk mengagung-agungkan komentar dan trafik tinggi. Dapat komentar banyak itu baik, dapat traffic tinggi juga patut disyukuri tapi kalau demi kedua faktor itu kita mengorbankan kualitas tulisan, maka apa bedanya kita dengan koruptor, maling dan pelacur yang mengagung-agungkan kekuasaan dan uang dengan jalan apapun, bukan nilai luhur dan harga diri?

Saya juga melihat sebagian artikel yang betul-betul tidak bermutu hanya demi mendapat traffic tinggi dengan memanipulasi kata kunci yang banyak dicari orang di google.com. Ini salah satu sebab utama kalau kita menganggap komentar banyak (supaya jadi blog seleb) dan traffic tinggi sebagai standar sukses sebuah blog dan blogger.

Sekali lagi, komentar banyak dan traffic tinggi bukan segalanya.

A lot of comments and high traffic is not everything. Good quality content is.

Kutipan dari afatih.wordpress.com/2008/01/02/jangan-terobsesi-komentar-blog-pakar-dan-non-pakar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar