Kutipan dari buku “Sambil Nulis Dapet Duit: Bikin Novel Ngocol Yuk!”, karya Marthino Andries dan http://www.jonru.net/.
Teknik Kepenulisan
3 Elemen Kepenulisan:
1. Bakat (harus punya)
2. Motivasi (seperi teachable [mau diajari])
3. Anugrah Yang Mahakuasa
Panduan dasar selama menulis:
1. Komitmen kepenulisan (secara kuantitas)
2. Improvisasi
Contoh: kalimat awal “ Ani merasa bingung”.
Kalimat improvisasinya, “ Situasi yang tengah dihadapi membuat ani terpojok, bingung. Ia tak tahu sama sekali akan apa yang ia harus perbuat. Pikirannya seolah terhenti.”
3. Penguasaan Tata Bahasa
Ide-> Thema-*> Sinopsis-> Alur cerita->Draf awal-> Draf akhir
*di antara thema dan synopsis harus ada karakter untuk dibuat di dalam sinopsis.
Keteranga;n
1. Ide
Cara dapetin ide biar gampang dengan membaca koran. Segala macam ide bisa kita dapetin dari satu edisi. Bukan hanya dari satu berita, tapi juga dari iklan, iklan baris, advertorial, pengumuman, humor, surat pembaca, susunan acara TV, semuanya.
- Ide itu jangan ngasal karena dari ide-ide itu akan dikembangkan untuk dijadikan thema dan kemudian sinopsis.
- Judul cerita harus menarik karena penting sekali karena itu aadalah titik kontak pertama antara buku kita dengan calon pembaca.
2. Thema
Untuk ngembangin sebuah ide menjadi sebuah thema, kita sekarang musti nentuon kalo kita mau bikin apa cerita apa. Thema adalah garus besar cerita dan di dalemnya diusahain udah ada peran yang mau kita sampein pada tahap ini. Ide dasarlo dieprtajem.
*Karakter
Penentuan karakter tergantung dengan cerita yang kita bangun. Kalo ada tokoh yang muncul cuma mampir, kalo perlu kita ngga perlu kasih tau umur atau malah namanya.
Untuk membuat cerpen itu, pada umumnya hanya ada 2-3 orang. Untuk membuat novel atau skenario idealnya 6-8 orang. tokoh utama dalam novel tersebut 2-3 orang dan yang lain sebagai tokoh pembantu, bukan figuran.
3. Sinopsis
Untuk ngebangun cerita, salah satu caranya adalah dengan sinopsis 3 babak: latar belakang, konflik, dan penyelesaian.
Sinopsis yang langsung dibuat dengan struktur drama tiga babak
Babak I: berisi pengenalan karakter sebagai latar belakang cerita dan titik awal konglik di endingnya.
babak II: berisi konflik yang makin memuncak disertakan pergesekan.
Babak III: konflik yang semakin memanas, mencapai puncak dan berakhir konflik.
Tambahan
Babak I= berisi latar belakang tokoj, konflik tahap awal dan diakhiri dengan selesainya sebuah kasus. Kasus yang selesai itu akan menjadi awal kisah baru untuk babak II.
Babak II= berisi kisah yang merupakan pengembangan babak I di mana timbul konglik baru yang semakin mengharu-biru. Di bagian terakhir babak ini, konflik baru tadi ternyata berkembang menjadi cerita / konflik yang jauh lebih besar lagi yang akan dikembangkan di babak berikutnya.
Babak III: berisi kisah / konflik batu yang makin memuncak dari waktu ke waktu sampai kemudian mencapai klimaks di akhir cerita.
Jumlah halaman bisa variatif tergantung kebutuhan. Panjangnya sinopsis tergantung untuk apa kita buat sinopsis. Tujuan sinopsis itu macem-macem. Sinopsis bikinan kita adalah sinopsis dengan format drama 3 babak.
• Untuk mengembangkan dari thema ke sinopsis menggunakan 5w+1h
• Sinopsis harus bagus, di mana konflik-konfliknya tajem untuk ngebangun alur cerita. Konflik yang ada dengan gampang elo jadiin meningkat terus-terusan.
• Sinopsis ini diusahakan untuk yang belum bagus untuk terus diperbaiki terus karena apabila sudah mencapai tahap draft awal, alur cerita yang merupakan pengembangan sinopsis ini sudah tidak bisa diubah lagi. Yang dapat diubah hanya penambahan unsur terbaik dari suatu tema, misalnya tema komedi, dalam suatu bagian dari satu adegan. Ini biasanya diletakkan di awal dan di akhir adegan.
4. Aur Cerita / Story Line
*Pada umumnya terdiri dari 60 scene / adegan dengan deskripsi sederhana, tidak detil.
*Adegan yang paling menarik ditempatkan di awal dan akhir cerita.
• plot= cerita utama
Kalo satu plot itu bisa dibikin ampe akhir cerita. Itu bagus, tapi kalo belum bisa, bisa dibikin anak cerita. Cerita elo jadi bercabang. Jadi ada dua subplot istilahnya.
*Biarpun pembaca udah bisa nebak akhir cerita, kita bisa maenin alur ceritanya. Bikin alur ceritanya ngga boleh ketebak oleh pembaca. Salah satu caranya adalah memasukkan unsur yang kita sendiri ngga bisa nebak, namun tetap logis. Kalau kita ngga bisa nebak bagaimana dengan orang lain.
*Dua scene / adegan yang paling sakral adalah opening tease dan closing tease. Itu harus boom.
- Opening tease itu di adegan/ scene ke 1. tembak cerita terbaik dalam tema anda secepat mungkin, misalnya dalam komedi, tembak kelucuan secepat mungkin. Namun hal ini dapat dilakukan juga dalam setiap adegan, yaitu dengan menaruh cerita terbaik anda di awal adegan dan akhir adegan, jadi cerita terbaik anda ada dua.
- Closing tease
Nembak cerita terbaik secepat mungkin. Di bagian ini harus menimbulkan kesan yang mendalam.
4.1 Ngembangin adegan
I..a Dari alur cerita jangan dipusingin dengan tata bahasa atau salah ketik. Sekarang adegan itu bisa kita kembangin dengan 5W+1H.
Di antara unsur dalam satu scene yang lucu kalo bisa ditaruh di ending, yaitu pada paragraf terakhir, kalimat terakhir, kata terakhir.
I.B Kita harus bisa masukkin cerita-cerita terbaik dari tema kita hasil pengembangan 5W+1H ke dalam suatu scene / adegan.
Pengembangan cerita terbaik dapat dilakuin dengan alat 5W+1H. Untuk ngegali potensi komedi. Potensi cerita bisa digali dengan cerita yang dideskripsikan, dialog, dan aksi / perbuatan.
- Deskripsi= mengekploitasi cerita dalam suatu tema dari menggambarkan sesuatu. Ini dapat menggunakan majas / gaya bahasa.
- Naratif= dialog
- Aksi= mengekploitasi dari perbuatan
I.c Coba-coba buat dialog, desktipsi / aksi. Dalam tahap ini, jangan kita peduliin kalo tulisan kita jelek (kalo udah bagus ya tulisan anda jangan diubah jadi jelek), ngga beraturan, bahasanya kacau. Yang penting tulisan kita dapat memahami karena tujuannya memang agar bisa kebaca oleh kita sendiri. Pas udah nyoba-nyoba nulis, kita harus jeli untuk bagaimanapun caranya menjadikan ini sebagai bagian cerita yang menarik dan lucu. Cari peluang. Setelah ok, baru kita poles. Kita perhalus susunan kalimar, urutan kata, tanda baca, semuanya.
Lain – lain
Tips sederhana nulis naskah komedi
1. Minimal pada setiap scene diletakkan cerita menarik, baik di awal maupun di akhir. Itu harus ditempatkan pada tempat dan saat yang tempat.
2. Perkuat karakter anda. Setiap karakter dapat dieksploitasi temanya, khususnya pribadi dengan karakter dan fisik unik, namun jangan sekali-kali mengeksploitasi cacat pada diri seseorang untuk jadi bahan tertawaan.
3. Kalau anda tertawa saat membaca naskah anda, syukurilah sebab kalau anda sendiri tidak tertawa, bagaimana orang lain dapat tertawa.
4. Repetisi. Pengulangan cerita yang semakin meningkat di mana bagian terbaik di letakkan di bagian terakhir. Bayangkan anda sedang mengumpulkan bahan-bahan peledak dan semakin menuju ke tahap akhir. Itu akhirnya meledak di akhir adegan.
5. Nyelenehlah dalam membuat karangan. Nyeleneh = lain sendiri.
5. Draf awal
Draf awal adalah kumpulan adegan
Tip:
1. Musti nulis sproduktif mungkin
2. Buat grafik dinamika penajaman tema anda di setiap adegan. Apabila keseluruhan adegan terlihat tema yang tajam, maka itu baik. Apabila ada yang dirasa kurang baik, segeralah perbaiki dengan memasukkan cerita tema terbaik anda di bagian awal atau akhir atau kedua-duanya, yang kedua-duanya tentu harus punya dua cerita bagian. Hal ini dilakukan untuk menscore kualitas ketajaman tema anda dalam setiap adegan. Tahap ini adalah penilaian secara subjektif / kita sendiri yang menilai.
Misalnya anda merasa kurang bagus dalam suatu adegan dan anda sudah mendapatkan beberapa cerita atau banyak yang menampilkan ketajaman tema, bagi-bagilah cerita tersebut secara merata pada setiap adegan agar hasil keseluruhan anda menjadi lebih baik atau bagi yang sudah baik menjadi lebih baik lagi.
- Langkah berikut di draf awal
Langkah 1: Anda harus baca dari awal sampai akhir. Perbaiki huruf-huruf yang salah ketikan atau kalimat yang menurut anda ngga nyambung atau ngga indah.
Langkah 2: aging, langkah pendiaman. Ini ilustrasinya, di pabrik batu baterai, begitu baterai yang udah selesai proses bahan kimianya dan seluruh tahapannya pun telah selesai, kita harus mendiamkan baterai tersebut agar dapat digunakan. Saat itu diam, unsur-unsur kimia dalam tubuh baterai akan bereaksi dan menghasilkan senyawa baru yang membuat baterai itu menjadi berguna. Begitu pula dengan tulisan kita. Katakanlah Kita diemin seminggu deh, pada waktu kita baca lagi, kita akan nemuin, barangkali, kekurangcermatan, kesalahan, atau ide-ide baru di naskah kita tadi.
Langkah 3: kita akan minta orang lain ngebaca naskah kita. Usahain yang baca 2 – 3 orang.
*Naskah kita harus dicek logikanya. Apakah itu berhubungan atau tidak.
6. Draf Akhir = Udah Jadi
Naskah udah jadi
- Boleh dilakuin atau ngga. Carilah endorser yang akan ngasih komentar ke naskah kita untuk ditaruh dibelakang buku kita. Minta 3 – 4 orang. Ini berguna sebagai sarana promosi.
- Kirim naskah ke penerbit. Penerbit biasanya punya website. Untuk keuangan, anda biasanya dapat royalty (komisi dari jumlah buku yang terjual). Kita pun dapat menjadi self publishing. Untuk menjadi self publishing, kita hanya menjadi penerbit, bukan percetakan karena percetakan itu membutuhkan alat-alat yang harganya mencapai ratusan juta. Dalam menjadi self publishing ini, kita bisa tunjuk pihak ketiga.
Tambahan
Menggambarkan suasana psikis seseorang dalam suatu cerita
Hal yang paling penting dalam hal tersebut adalah upaya kita sebagai penulis untuk menjiwai emosi yang sedang dialami oleh si tokoh. Dalam hal ini, penjiwaan terhadap karakter tokoh merupakan hal yang sangat berperan penting.
Dalam hal ini, kita sebagai penulis harus bisa bersikap seperti seorang aktor. Maksudnya, janganlah kita membuat ” prilaku seorang tokoh ketika marah sama dengan saat kita marah. Karena bagaimanapun, si tokoh rekaan kita itu bukanlah diri kita. Oleh karena itu, selamilah dan jiwailah karakter setiap tokoh, pikirkanlah dan bayangkan bagaimana biasanya seorang psikopat / orang gila sedang marah, dllsb.
Dalam menguasai keterampilan apapun salah satu caranya adalah dengan praktek terus. Anda bukan hanya menjadikan itu sebagai sesuatu yang dikerjakan apabila muncul waktu luang, namun jadikanlah menulis sebagai kebiasaan anda atau salah satu kebiasaan istimewa anda.
Sumber : http://www.jonru.net/
Buku “Sambil Nulis Dapet Duit: Bikin Novel Ngocol Yuk!”, karya Marthino Andries.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar