Minggu, 03 Januari 2010

Persiapan Penyusunan Karangan

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Kali ini saya akan membahas persiapan menjelang penyusunan karangan. Hal tersebut penting karena tanpa mengetahui hal tersebut, akan sedikit menghalangi dalam memulai karangan. Penulis pun merasakan demikian. Penulis membutuhkan 4 hal. Itu adalah tesis, tema, topik, dan judul. Pembahasannya pun dibatasi dengan pengertian umum dan contoh, maksud saya belum terlalu mendalam / spesialisasi, namun penulis bermaksud untuk memudahkan anda dan semoga tulisan ini bermanfaat setelah membacanya, amin.


Tesis: hipotesis/dugaan yang harus diungkapkan langsung menunjuk permasalahan / lugas. Ini harus disebutkan dalam satu kalimat lengkap. Hal ini masih dalam pernyataan rendah sehingga perlu dibuktikan kebenarannya.

Pada saat memilih di antara tesis dan tema, dahulukanlah tesis. Apabila tesis kurang terasa kuat untuk membuat karangan, tesis harus didampingi oleh tema.

Contoh:
- Bumi itu bulat.
- Di Indonesia, populasi pengguna internet selalu meningkat drastis setiap tahun.
- Anak kecil suka sekali jajan
- Kenakalan remaja saat ini disebabkan oleh rendahnya iman.

Tema: latar belakang, pendorong , rangsangan penulis untuk membuat karangan. Ini dapat dibuat beberapa kalimat dalam satu paragraf karena ide-ide dalam merumuskan tema sering kali tidak cukup hanya dalam satu kalimat. Untuk lebih jelas tentang tema, saya ingin menanyakan, apakah anda pernah menangkap pesan khusus setelah anda membaca buku bacaan? Jika ya, itu adalah tema. Itu adalah ide yang kita tangkap setelah membaca tulisan seseorang terlepasa dari diri kita menyetujui atau menolak pemikiran penulisnya.

Contoh:
- Saya menulis tulisan ini dilatarbelakangi oleh kekuartiran saya terhadap kebobrokan moral pemuda zaman ini. Mereka seharusnya meningkatkan imtaq agar dapat menghindari godaan globalisasi atau global village sesat (global village dapat diumpamakan diri kita yang sedang berada di luar bumi / di planet mars/ dsb. sedang melihat kebudayaan yang homogen di bumi sehingga dapat dikatakan satu budaya dalam bumi). Saya ingin sekali merubah kenakalan mereka sehingga menjadi baik kembali; menjelaskan bahwa kenakalan itu tidak baik dari aspek agama dan psikologis; menjelaskan kelebihan apabila sudah berubah: dampak-dampaknya; dsb. Saya akan membuktikan bahwa ayat-ayat suci Al-Qur’an berhubungan dengan tindakan mereka. Saya berharap mereka dapat berubah.

Topik: Sesuatu yang umum yang akan dibahas dalam karangan. Ini adalah ’’payung besar’’ yang bersifat umum dan belum menggambarkan sudut pandang penulisnya. Karena itu masih umum, sebaiknya topik dikhususkan lagi agar pembahasan nanti tidak terlalu luas. Cara mengkhususkan topik ada 3 cara:
a) memecah pokok pembicaraan menjadi bagian-bagian yang makin kecil yang disebut subtopik. Ini dengan cara piramida terbalik. Pokok pembicaraan awal ditaruh di puncak piramida yang mempunyai luas paling besar. Kemudian ditulis ke bawah dengan pembicaraan yang semakin spesial yang ditandai dengan bentuk yang semakin mengerucut.

Contoh:
Topik : Wanita
Subtopik: - Wanita Jalang
- Ibu
- Pacar
- Saudara
- Ibu Negara
b) menulis pokok-pokok umum dan membuat daftar aspek khusus apa saja dari pokok itu secara berurutan ke bawah.

Contoh:
-Pokok-pokok umum:
A) Bendera
B) Rumah
C) Komputer
D) Ilmu komunikasi
- Daftar aspek khusus (dari pokok-pokok umum di atas):
A) bendera Indonesia, bendera luar negeri: ciri-ciri bendera: tiang bendera: ukuran bendera, dsb.
B) rumah presiden, rumah pribadi, rumah-rumahan, rumah produksi, rumah kosong, rumah sengketa
C) software, hardware, kualitas, kuantitas, asal komputer, program, merek, kecanggihan, ukuran, kandungan, dsb.
D) komunikasi masyarakat, massa, interpersonal, intrapersonal, kelompok, organisasi, partai, komunikasi agama, dsb.

c) mengajukan lima pertanyaan / 5w1h / apa, siapa, di mana, kenapa, kapan, bagaimana, mengenai pokok pembicaraan. Mengenai banyaknya pertanyaan tergantung anda karena pasnya topik pembicaraan ada pada anda.

Judul: Judul lebih spesifik dan sudah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah dan sering telah menggambarkan sudut pandang penulisnya. Judul karangan sedapat-dapatnya singkat dan padat, menarik perhatian, serta menggambarkan garis besar (inti)pembahasan. Khusus untuk penulisan berita dan artikel, lebih-lebih iklan, misalnya advertorial, judul hendaklah atraktif, sedikit bombastis, dan tentu harus menarik perhatian.
Judul dibagi atas judul kalimat dan judul frasa / kata. Judul kalimat adalah judul yang berupa kalimat lengkap, sedangkan judul frasa adalah judul yang berupa beberapa kata atau sebuah kata. Cara pemakaian ini tidak pasti, namun pada umumnya digunakan judul frasa/kata . pemakaian ini bisa juga dari judul kalimat yang diringkas menjadi judul frasa.

Contoh:
Topik yang diangkat: Pedagang Pasar
Judul(menggunakan judul kalimat):
- Ketidakdisiplinan pedagang pasar sehingga membuat jalan raya macet. Ringkasannya, ketidakdisiplinan pedagang membuat jalan macet.
- (dilihat dari sudut pandang ilegalitas) Tidak ada lahan yang cukup untuk berjualan membuat pedagang pasar mencari jalan illegal, yaitu membuat stan ilegal di pinggir jalan, bahkan ke tengah jalan. Ringkasannya, lahan tak cukup, lahan ilegal jadi korban.
- (dilihat dari sudut pandang kebersihan barang dagangan) Ketidakdisiplinan pedangang yang stannya membludak hingga ke luar pasar mengakibatkan dagangannya terkena polusi udara. Ringkasannya, stan pasar menghalangi pengguna jalan.
- (dilihat dari sudut pandang politik) Korupsi membuat kualitas prasarana pasar berkurang sehingga banyak tempat tidak layak di dalam pasar sehingga pedagang keluar pasar dan membuka stan ilegal. Ringkasannya, kualitas buruk prasarana pasar akibat koruptor.
- (dari sudut manajemen) Kerumunan pasar yang agak terkendali menyebabkan lebih banyak kerugian daripada manfaat. Ringkasannya, kerumunan pasar harus dikendalikan.
- Dsb.

Cara penggunaan 4 hal di atas tergantung dari kompleksitas masalah yang akan di bahas dan kondisi, misalnya kita hanya membahas cara menghidupkan komputer, kita tidak perlu menggunakan 4 hal di atas karena kita mudah memahaminya. Mungkin yang diperlukan hanya cara penulisan yang benar, seperti jenis karangannya apa, letak alinea, jenis alinea, dan metode pengembangannya. Apabila kita membahas agak mendalam seperti bagaimana cara membina keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah, kita harus menggunakan tema, tesis, topik, judul. 4 hal tersebut juga dapat kita gunakan untuk berinisiatif membuat karangan baru karena tidak ada rangsangan. Saat itu kita memilih topik dulu, kemudian memilih judul. Setelah itu, lebih khusus lagi menggunakan tema.
Pemilihan ini tidak ada yang tetap. Untuk cara pemilihan yang efektif dan efisien, penulis belum tahu caranya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa untuk memulai suatu karangan, kita membutuhkan tema, tesis, topik, tesis. Akan tetapi, hal tersebut fleksibel karena sampai sekarang belum ada aturan yang tetap terhadapnya. Semoga tulisan ini bermanfaat, amin. Wallahu’alam.

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Sumber: buku ’’Komposisi Bahasa Indonesia utk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa’’ karya Lamuddin Finoza.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar