Jumat, 08 Januari 2010

Jenis Alinea Menurut Fungsinya dalam Karangan

Oleh Nanang Fitrianto

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Hy teman-teman! berjumpa lagi nih kita. Seneng banget dah bisa ketemu lagi ama kamu. Nih ada penjelasan yang penting yang mungkin perlu kamu ketahui. Penjelasannya berisi tentang fungsi ”Jenis Alinea Menurut Fungsinya dalam Karangan”. Menurut saya, bahasan ini penting karena kita dapat membuat karangan kita jadi terlihat profesional. Anda tidak maukan tulisan anda pendek atau hanya berupa satu paragraf atau 2—3 paragraf? Mungkin bahasan di bawah ini dapat membantu anda. Mungkin bagi anda yang belum ada alinea pembukanya, hanya alinea pengembangnya saja, anda bisa menambahkan alinea pembukanya dan alinea penutup. Selamat membaca ya teman. Kita pasti bisa kalo berusaha. Semoga bermanfaat, amin.



a) Alinea Pembukaan

Alinea pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Sebagai bagian yang mengawali sebuah karangan, alinea pembuka harus dapat difungsikan untuk
(1) menghantar pokok pembicaraan
(2) menarik minat dan perhatian pembaca
(3) menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan.

Setelah menilik ketiga fuingsi tersebut dapat dikatakan alinea pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Alinea pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik dan menawan. Untuk itu, aspek / unsur berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis alinea pembuka, yaitu
(1) kutipan, peribahasa, anekdot
(2) uraian mengenai pentingnya pokok pembicaraan
(3) suatu tantangan atas pendapat atau peryataan seseorang
(4) uraian tentang pengalaman pribadi
(5) uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
(6) sebuah pertanyaan.

b) Alinea Pengembang

Alinea ini bertujuan mengembangkan topik atau pokok pembicaraan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Ilustrasi dari contoh-contoh, inti permasalahan, dan uraian pembajasan adalah isi sebuah alinea pengembang. Alinea pengembang di dalam karangan dapat difungsikan untuk
(1) mengemukakan inti persoalan
(2) memberi ilustrasi atau contoh
(3) menjelaskan hal yang akan diuraikan pada alinea berikutnya
(4) meringkas alinea sebelumnya
(5) mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan.

c) Alinea Penutup

Alinea penutup berisi simpulan bagian karangan (subbab, bab) atau simpulan seluruh karangan. Alinea ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat alinea penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan, penyajiannya harus memperhatikan hal berikut ini.
(1) Sebagai bagian penutup. Alinea ini tidak boleh terlalu panjang
(2) Isi alinea harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian
(3) Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, hendaknya alinea ini dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca.

Berdasarkan bahasan di atas, kita menyimpulkan bahwa dalam suatu tulisan itu terdiri dari 3 jenis alinea berdasarkan fungsinya dalam karangan. Jenis itu adalah alinea pembuka, pengembang, penutup. Semoga anda dapat menulis lebih baik lagi setelah membaca dan memahami tulisan ini, amin. Terima kasih anda telah membaca.

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Sumber: Buku ”Komposisi Bahasa Indonesia: Untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa”, karya Lamuddin Finoza.

1 komentar: